Tujuh puluh persen senjata Rusia diekspor ke India, Vietnam, Tiongkok, dan Aljazair. |
Amerika Serikat (AS) dan Rusia mempertahankan posisi mereka sebagai negara pengekspor senjata terbesar dari tahun 2012 hingga 2016. Demikian hal itu diungkapkan Institut Penelitian untuk Perdamaian Internasional Stockholm (SIPRI).
Menurut SIPRI, gabungan ekspor kedua negara mencapai 56 persen dari total ekspor senjata global, dengan AS berada di peringkat pertama (33 persen) dan Rusia di peringkat kedua (23 persen).
“AS menyuplai ke seratus negara di dunia, jauh lebih banyak dibanding negara-negara lain. Jet tempur, rudal jelajah, serta senjata-senjata udara dan antimisil lainnya berkontribusi banyak terhadap jumlah ekspor AS,” ujar Direktur Bagian Pengeluaran Senjata dan Militer SIPRI Aude Fleurant dalam sebuah keterangan resmi yang dirilis pada Senin (20/2).
“Tujuh puluh persen senjata Rusia diekspor ke India, Vietnam, Tiongkok, dan Aljazair (dari 2012 hingga 2016),” lanjut pernyataan tersebut. Sementara, lebih dari setengah keseluruhan senjata AS diekspor ke Timur Tengah.
Namun demikian, tidak ada angka penjualan spesifik dalam laporan SIPRI tersebut.
Di bawah AS dan Rusia, negara-negara dengan jumlah ekspor senjata terbesar adalah Tiongkok (6,2 persen), Prancis (6 persen), dan Jerman (5,6 persen).