Udar UCGV: Robot Tempur Lapis Baja Dari Platform Tank Amfibi BMP-3


Boleh dibilang platform ranpur amfibi BMP-3 cukup sukses di pasar ekspor maupun di dalam negeri Rusia. Setelah meluncur dalam wujud IFV (Infantry Fighting Vehicle) BMP-3F, kemudian ada SPM (Self Propelled Mortar) 2S31 Vena, dan terakhir dalam wujud APC (Armoured Personnel Carrier) BT-3F, kini BMP-3 dikembangkan sebagai robot tempur yang dioperasikan tanpa awak, semua serba otomatis dalam proyek “Udar” Unmanned Combat Ground Vehicle (UCGV).

Udar yang dalam bahasa Inggris berarti “Strike” dikembangkan oleh Kovrov-based VNII Signal scientific-research institute, ranpur ini dirancang dengan teknologi fully autonomous robotic system. Oleh pengembangnya, Udar UCGV difungsingkan sebagai wahana untuk mendukung misi fighting and reconnaissance. Berangkat dari platform tank battle proven, diharapkan Udar dapat berlaku sebagai ‘drone darat’ yang sanggup melibas medan berat dengan perlindungan maksimal.

Debut Udar UCGV pertama kali diperkenalkan dalam ajang Innovation Days 2015 Defense Exhibition yang digelar Kementerian Pertahanan Rusia, bulan Oktober tahun lalu. Dalam eksibisi tersebut, Udar sukses melakukan demonstrasi gerakan dan penembakkan. Terkait potensi pemasaran, Udar dirancang dengan kubah modular, sehingga tak sulit untuk dipasangkan berbagai jenis senjata, mulai dari senapan mesin/kanon RCWS (Remote Control Weapon System) dan rudal anti tank sudah disiapkan settingan-nya.


Lebih hebat lagi, VNII Signal berencana untuk menyempurnakan Udar dengan teknologi kecerdasan buatan alias artificial intelligence (AI). Yang pada akhirnya, robot ranpur ini dapat menjalankan operasi secara mandiri, mampu melakukan analisa combat environment dalam automatic mode.

Dalam prototipe yang diperlihatkan pada foto diatas, kombinasi senjata yang diusung Udar UCGV tergolong sangat lethal. Di kubahnya terdapat kombinasi kanon otomatis 2A42 kaliber 30 mm, kemudian ada senapan mesin Kalashnikov PKTM kaliber 7,26 x 52 mm, dan tidak lupa ada empat peluncur rudal anti tank 9M133M-2 Kornet-M. Sistem senjata pada kubah ini mengusung platform RCWS yang dipasok sistemnya oleh Tula based Instrument Design Bureau.

Sadar akan bahaya jamming frekuensi dalam pertempuran, Udar juga bakal disematkan perangkat penunjang electronic warfare. Perlu dicatat, meski Udar UCGV beroperasi full autonomous, namun pengembang juga menyiapkan plan B, yakni jika instrumen elektronik macet, ranpur ini bisa kembali ke control manual, yang artinya bisa diawaki oleh prajurit.

Ikuti kami di instagram @militerysindonesia

Artikel Terkait