Empat Anggota TNI AU Dikeroyok Kopassus, Satu Tewas


Empat anggota TNI AU menjadi korban pengeroyokan di Sukoharjo, Jawa Tengah. Salah satu di antaranya meninggal. TNI AU menyebut pelaku pengeroyokan adalah oknum anggota Kopassus.

Korban meninggal adalah Serma Zulkifli, anggota Bintara Sarban Dislog Derma Mabes AU. Dia dinyatakan meninggal pukul 21.30 WIB, Senin (1/6), di RSUP Hardjolukito Yogyakarta. Jenazahnya dipulangkan ke rumah duka di Jalan Nusa Dua RT 12 RW 4, Ciracas, Jakarta Timur siang ini.

Pemulangan jenazah dari Yogyakarta menggunakan pesawat Hercules A-1327 milik TNI AU dan dilepas dengan upacara militer. Komandan Lanud Adisutjipto Marsekal Pertama Imran Baidirus memimpin upacara.


“Beliau korban pengeroyokan oleh oknum anggota grup 2 Kopassus Kandang Menjangan,”kata Kapentak Lanud Adisutjipto Mayor Sus Hamdi Londong di Lanud Adisutjipto, Yogyakarta, Selasa (2/6/2015).

Seorang korban lainnya bernama Pelda Teguh Prasetyo saat ini masih dirawat di RSUP Hardjolukito Yogyakarta. Sedangkan dua orang lainnya berada di Solo.

Londong menceritakan pengeroyokan terjadi pada Minggu (31/5) malam di Kafe Bimo di daerah Sukoharjo. Keempat korban baru saja berpisah dari rombongan anggota TNI AU lainnya setelah menghadiri acara reuni. Menurut informasi ada 25 oknum anggota Kopassus yang melakukan pengeroyokan. Kasus ini ditangani oleh Sub Denpom Solo.


Reaksi Danjen Kopassus

Korps Pasukan Khusus (Kopassus) membenarkan anggotanya terlibat pertikaian dengan anggota TNI Angkatan Udara di Kafe Bimo di daerah Sukoharjo Jawa Tengah. Kopassus mengaku menyesal atas terjadinya peristiwa tersebut dan meminta maaf kepada TNI AU.

“Jadi benar peristiwa itu. 1 orang prajurit TNI AU yang terlibat pertikaian, meninggal dunia. Kami dari keluarga besar Kopassus ikut berbelasungkawa sebesar-besarnya kepada keluarga korban. Saya sudah melapor kepada KSAD, dan koordinasi dengan pejabat terkait termasuk Wakasau,” ujar Danjen Kopassus Mayjen Doni Monardo kepada detikcom, Selasa (2/6/2015).

Lima anggota Kopassus yang terlibat pertikaian sudah diserahkan ke Detasemen Polisi Militer (Denpom) IV/4 Surakarta.

“Kami sudah menyerahkan 5 orang anggota kita kepada Denpom Solo. Mungkin akan bertambah lagi sesuai hasil pemeriksaan,” ujar Danjen Kopassus Mayjen Doni Monardo kepada detikcom, Selasa (2/6/2015).

Doni berjanji tidak akan menutup-nutupi kasus tersebut. Kopassus akan menyerahkan sepenuhnya kepada pihak Denpom untuk memproses anggotanya sesuai ketentuan yang berlaku.

“Kopassus tidak akan menutupi kasus ini. Kita akan serahkan 100 persen kepada penegak hukum Angkatan Darat untuk diproses sesuai ketentuan berlaku. Di sini kami menyampaikan permohonan maaf sebesarnya kepada keluarga besar TNI AU, juga kepada keluarga dan korban yang masih berbaring di rumah sakit,” ungkapnya.

Detik.com

Ikuti kami di instagram @militerysindonesia

Artikel Terkait