Ahli Kebijakan Pertahanan dari Universitas Ilmu Politik dan Hukum Shanghai, Profesor He Qisong, mengatakan kepada South China Morning Post bahwa tidak ada keraguan terhadap kemampuan DF-41 untuk menghancurkan target berjarak 15.000 kilometer. Menurutnya, rudal DF-41 memiliki kecepatan hingga lebih dari 30.000 kilometer per jam, sehingga rudal itu bisa memukul target di mana saja di planet ini dalam hitungan menit.
Sementara itu, Ahli Militer Asia-Pasifik, Richard Fisher, mengatakan bahwa Chinese Second Artillery Corps (SAC) mungkin memiliki 12 peluncur rudal yang masing-masing mampu meluncurkan dua DF-41. Ia menambahkan, satu unit SAC tunggal memiliki kemampuan untuk menargetkan Amerika Serikat dengan 120 hingga 240 hulu ledak nuklir.
Rudal DF-41 telah melalui pengujian secara ekstensif dengan setidaknya lima kali uji coba sejak tahun 2014. DF-41 dijadwalkan akan siap untuk masuk layanan militer Tiongkok pada akhir tahun 2016 ini.
Rudal DF-41 dapat dengan mudah memukul pangkalan militer di Pasifik atau menargetkan pantai barat Amerika Serikat. Namun, para ahli percaya bahwa serangan rudal Tiongkok ke Amerika Serikat dapat terhenti sebelum mencapai target dengan teknologi anti-rudal.
Sistem persenjataan Tiongkok terbaru telah berhasil mengubah kemampuan militer negara itu dari operasi darat berteknologi rendah menjadi kekuatan tempur modern yang dapat bersaing dengan negara adidaya global, yaitu Rusia dan Amerika Serikat.
express.co.uk