TNI AU Tanda Tangani Kontrak Suku Cadang Pesawat Hingga Simulator

Hercules C-130 TNI AU (photo: Jeff Pranada)
Jakarta — Markas Besar TNI AU menandatangani 27 kontrak pengadaan barang untuk tahun anggaran 2016 senilai Rp 323 miliar.

Kepala Dinas Penerangan TNI AU Marsekal Pertama Dwi Badarmanto mengatakan, kontrak dibuat di awal tahun, agar tidak terjadi pengerjaan lintas tahun untuk pengadaan dan bisa bekerja cepat.

Pengadaan kontrak di awal tahun, dinilai sangat penting bagi kegiatan operasional pesawat terbang TNI AU. Dulu paling cepat bulan Mei baru mulai pengadaan.

“Kontrak di awal tahun supaya ekonomi bergerak dan keberadaan suku cadang terdukung. Tidak sampai pertengahan tahun, seluruh kontrak selesai pada bulan Juni dengan belanja modal dan barang di atas Rp 7 triliun untuk TNI AU,” kata Marsekal Pertama Dwi Badarmanto dalam jumpa pers, Rabu (13/1/2016) di Cilangkap, Jakarta.

Kontrak yang ditandatangani antara lain, mencakup pengadaan suku cadang pesawat C-130, Super Puma, Pesawat latih, dan ada beberapa dukungan lain seperti alat pendidikan simulator.

Adapun untuk pengadaan barang dari luar negeri, kebijakannya berada di tangan Kementerian Pertahanan. Kontrak tahun ini pada akhir tahun tanggal 26 Desember harus sudah selesai pelaksanaannya.

Kontrak pengadaan barang TNI AU ini dilakukan bersama 24 perusahaan swasta : PT Erindo Mulia Pratama, PT Avindo, PT Karunia Jaya, CV Sumber Anugrah Angkasa, PT Mulindo Citra Pratama, PT Anugerah Jaya Bersama, PT Tiarangkasa, PT Duta Bangun Manunggal dan PT Nusantara Airparts.

Ada juga: PT Vas Aero Indonesia, PT Furaya Lancar Sentosa, PT Tirta Indo Sentosa, PT Askazam Putra Mandiri, PT Trinindo Karya Lumanda, PT Dharma Sanda, PT Eka Bina Sarana, PT Cipta Sarana Mas, PT Puri Adrian Perdana, PT Multikreasindo Lestari, PT Baiq Lafa Putra, PT Global Aero Sejahtera, PT Maju Abadi Senantiasa, PT Sigma Andalan Nusa dan PT Bumi Paradise.

Kompas.com

Ikuti kami di instagram @militerysindonesia

Artikel Terkait