Prajurit Marinir TNI AL dari satuan Batalyon Infanteri (Yonif) 5 Marinir Pasmar 2 Surabaya terlibat baku tembak dengan perompak di Surabaya, Jawa Timur.
Dengan menggunakan Rubber Boat atau perahu karet serta senjata lengkap, prajurit tempur Marinir itu mengejar empat orang perompak bersenjata lars panjang di daerah pesisir Pantai Kenjeran, Surabaya.
Satu orang perompak berhasil ditembak mati hingga tercebur di sungai yang menghubungi lepas pantai Kenjeran. Tidak hanya itu, prajurit Marinir dari satuan Gurita Cakti itu berhasil meringkus tiga orang perompak lainnya dari atas perahu kayu yang digunakan untuk melakukan kejahatan.
Untuk diketahui, kontak senjata antara prajurit Korps Marinir Pasmar 2 Surabaya dengan para perompak itu bukanlah kejadian sebenarnya. Kontak senjata yang melibatkan personil Marinir TNI AL dengan empat orang spesialis perompak di perairan Jawa Timur itu merupakan salah satu skenario dalam Latihan Operasi Pertempuran di daerah Muara, Rawa, Sungai, dan Pesisir (Mupe) Pasmar 2 T.A 2020.
Prajurit Yonif 5 Marinir Surabaya itu benar-benar menunjukkan kehandalannya dalam bertempur di daerah muara dan sungai yang memiliki tantangan tersendiri untuk menghadapinya.
Perwira Seksi Operasi (Pasi Ops) Yonif 5 Marinir Kapten Marinir Hendri menyatakan, dalam skenario latihan Mupe Pasmar 2 Tahun 2020, tim patroli Yonif 5 Marinir yang sedang melaksanakan patroli sungai dan berjumpa dengan musuh.
Mengetahui perjumpaan tersebut, musuh segera menepikan perahunya dan berusaha kabur ke darat, namun pertempuran tidak dapat dihindarkan.
"Dengan taktik dan teknik tempur yang dimiliki oleh setiap prajurit Yonif 5 Marinir baik secara perorangan maupun kerja sama tim dapat diaplikasian dilapangan dengan baik dan benar sehingga dalam pertempuran perjumpaan tersebut, musuh berhasil dilumpuhkan," kata Kapten Marinir Hendri.
Sementara itu, Komandan Batalyon Infanteri (Danyonif) 5 Marinir Letkol Marinir Supriyadi mengatakan, kegiatan latihan patroli sungai dan pur jumpa tersebut bertujuan untuk mengasah dan meningkatkan naluri tempur prajurit Yonif 5 Marinir. Latihan tersebut, diharapkan dapat menunjang keberhasilan tugas di daerah operasi atau daerah pertempuran.
"Dengan latihan ini menunjukkan bahwa prajurit petarung Yonif 5 Marinir selalu siap apabila sewaktu-waktu diberikan perintah untuk melaksanakan tugas yang diemban," kata Danyonif 5 Marinir, Letkol (Mar) Supriyadi.