![]() |
Pesawat Metrojet Rusia |
Sinai -Tim penolong mengevakuasi sedikitnya 100 jasad dari pesawat maskapai asal Rusia Kogalymavia atau Metrojet yang jatuh di Sinai, Mesir, Sabtu (31/10/2015). Pesawat jatuh setelah sempat hilang kontak 23 menit usai lepas landas dari bandara Sharm el-Sheikh menuju St Petersburg, Rusia.
“Saya melihat pemandangan tragis, Banyak korban tewas yang masih duduk terikat sabuk pengaman,” kata seorang petugas di lapangan, seperti dikutip Mirror dan Russia Today.
“Pesawat terbelah dua. Bagian ekor terbakar, dan satu bagian lainnya terjatuh ke area bebatuan gunung. Kami mengevakuasi sedikitnya 100 jasad, dan sisanya masih ada di dalam,” sambung dia.
Sergei Lzvolsky dari agensi penerbangan Rusia Rosaviatsia, mengatakan kepada Interfax pesawat bertolak dari Sharm el-Sheikh pada pukul 05.51 waktu lokal. Pesawat 7K9268 gagal melakukan kontak dengan menara pengawas di Siprus, dan kemudian menghilang dari radar.
Kapten pesawat maskapai Kogalymavia dari Rusia sempat minta pengalihan rute dan mendarat di Kairo.
Menurut akun Twitter situs pemantau AirLive, kapten pesawat sempat melaporkan adanya kerusakan teknis. Belum diketahui pasti apakah pilot 7K9268 benar-benar mengubah rutenya ke arah Kairo.
Putin telah mengungkapkan rasa belasungkawa mendalam terhadap semua korban dan keluarga mereka masing-masing. Ia juga memerintahkan kementerian dan institusi terkait di Rusia untuk menangani kecelakaan tersebut.
Metrojet mengalami kecelakaan fatal pada 2011, saat salah satu pesawatnya terbakar di landasan Bandara Surgut di Rusia. Tiga orang tewas dan 40 lainnya terluka dalam peristiwa yang hanya terjadi 10 menit.
Kecelakaan terbesar yang melibatkan maskapai Rusia terjadi pada November 2013. Ketika itu, pesawat maskapai Tatarstan dengan nomor penerbangan 363 terjatuh di Bandara Internasional Kazan saat berusaha mendarat. Sebanyak 50 orang tewas dalam kejadian tersebut.
Metrotvnews.com