Insiden di Lanud El Tari Kupang

Pesawat TNI AU di Lanud El Tari Kupang
Bukan hanya menjengkelkan, tetapi juga memalukan saat mengingat kembali kisah pahit sejarah insiden 16 September 1999 di Lanud El Tari Kupang, dimana saat patroli pagi Hawk-209 & Hawk-100, memergoki 2 black flight yang disengaja dari pesawat F/A-18 Australia. Akibatnya berhadap hadapanlah 2 vs 2, Hawk TNI AU dengan F/A-18 RSAF.

Namun setelah insiden itu, F/A – 18 kembali ke markasnya. Namun saat malamn ahri kembali terjadi peristiwa di mana delapan F/A-18 terbang melintas di atas Lanud El Tari(markas patroli udara Hawk family & OV-10 Bronco) diperbatasan.

Hal ini membuat Indonesia seperti ditampar & diremehkan.
Sudah tidak terpantau radar, lanud El Tari tak dilengkapi arhanud, baik berupa rudal darat ke udara atau pun kanon PSU (penangkis serangan udara).

Dbanding peristiwa Bawean, peristiwa di lanud el tari lebih sangat memalukan. Sepertinya Australia mebalas pembom TU 16 AURI yang terbang di atas Australia di masa lalu.

Setelah kejadian itu, Lanud El Tari diperkuat dengan tambahan F-5E Tiger II. TNI AU seakan-akan ingin membalas peristiwa di tahun 1999, Dua jet tempur F-5E Tiger II menyergap empat pesawat F/A -18 Hornet dan satu pesawat tanker udara Angkatan Udara Australia (RAAF) yang tengah terbang melintas dari Pangkalan Udara Tindall, Darwin, menuju Paya Lebar, Singapura di sekitar Pulau Roti.

Kemudian dilanjutkan peristiwa di atas Pulau Bawean 3 Juli 2003, antara F16 TNI AU vs F18 USAF.

Lalu di Tahun yang sama, di akhir tahun 2003 di era megawati “SUKHOI DATANG” dengan susah payah dibeli Indonesia dikarenakan persoalan ini dan itu.

“SETELAH ITU” kita thau sendiri, pesawat F18 menghilang & berfikir 2 kali jika ingin macam-macam. Dan di tahun yang sama, Malaysia juga memborong Sukhoi demi ingin mengalahkan Indonesia, padahal saat itu sukhoi belum dilengkapi senjata. Efek yang luar biasa.

DAN KISAH SUSAH PAYAHNYA SEJARAH indonesia membeli sukhoi ada disini:
http://www.unisosdem.org/article_detail.php?aid=2254&coid=2&caid=30&gid=4

Sekarang masihkah ada yang menolak rencana pembelian SU-35 oleh TNI ?. Ingatlah sejarah di atas.

Ikuti kami di instagram @militerysindonesia

Artikel Terkait