Mengintip Senapan Maut Sang Legenda Peltu Tatang Koswara

Tatang Koswara
Sniper legendaris Indonesia, Peltu Tatang Koswara meninggal dunia pada usia 68 tahun. Dia hembuskan napas terakhir selepas mengisi acara talk show 'Hitam Putih' yang disiarkan secara Live oleh stasiun televisi swasta, akibat serangan jantung, kemarin, Selasa (3/3).

Dalam buku Sniper Training, Technique and Weapons (2000) karangan Peter Brookesmith, nama Tatang sejajar dengan sniper-sniper terbaik dunia. Tatang adalah satu satunya sniper asal Asia dan Indonesia berada di peringkat 14 sebagai sniper terbaik dunia.

Prajurit yang memiliki sandi 'Siluman 3' menjadi tersohor saat ditugaskan dalam sebuah operasi di Timor Timur pada 1977-1978. Saat bertugas di bekas provinsi Indonesia itu, 49 orang Fretilin menjadi korban tembakan jitu Tatang. Kala itu Tatang hanya berbekal 50 butir, dengan perincian satu peluru untuk satu nyawa.

Tatang selalu menyisakan sebutir peluru yang sengaja disimpanya. Peluru tersebut akan digunakan Tatang untuk menembak dirinya sendiri, untuk menghindari dirinya tertangkap jatuh ke tangan lawan.

Lalu, senjata jenis apa yang ditenteng Tatang Koswara selama bertugas hingga ia bisa menjadi satu satunya putra Indonesia yang sejajar dengan sniper dunia?

Rupanya Peltu Tatang Koswara memakai sebuah senjata mematikan yakni senapan Winchester 70 yang diproduksi tahun 1936 di New Haven, Connecticut, Amerika Serikat. Senapan ini memiliki berat 8 kilogram dan merupakan senapan dengan sistem bolt action yaitu memakai kokang dioperasikan secara manual. Senapan yang dijuluki "The Rifleman's Rifle" ini diproduksi untuk menyempurnakan pendahulunya Winchester model 54 yang terlebih dahulu dikenal sejak tahun 1925.

Senapan Winchester 70 dikenal kehebatannya yang mematikan di tahun 1966 saat meletusnya perang Vietnam. Satuan Marinir Amerika menggunakan senapan Winchester 70 ini untuk melawan kehebatan sniper Vietkong.

Tak hanya itu pihak militer Amerika pun bahkan membuka sekolah khusus sniper dan mengganti sniper M1C Garrand dan Springfiels yang biasa dipakainya dengan senapan Winchester 70

Di tahun 2006, senapan legendaris ini berhenti diproduksi. Namun selang setahun kemudian, perusahaan Belgia FN Herstal melanjutkan produksinya. (MerahPutih)

Ikuti kami di instagram @militerysindonesia

Artikel Terkait