Prajurit yang akan diberangkatkan ke Darfur, Sudan--MTVN/Achmad Zulfikar Fazli |
Jakarta: Panglima TNI Jenderal Moeldoko melepas 800 prajurit TNI, yang tergabung dalam Satuan Tugas Batalyon Komposit (Satgas Yon Komposit) TNI Kontingen Garuda (Konga) XXXV-A/UNAMID (United Nations Mission In Darfur), di Mabes TNI Cilangkap, Jakarta Timur, Rabu (18/2/2015).
Mereka dilepas sebagai pasukan pemelihara perdamaian Perserikatan Bangsa Bangsa (PBB) di wilayah Darfur, Sudan. Ratusan prajurit itu terdiri dari, 650 dari TNI AD, 100 dari TNI AL dan 50 dari TNI AU.
Kepala Pusat Penerangan TNI Mayjen TNI M Fuad Basya mengatakan, pasukan pemelihara perdamaian ini akan dipimpin oleh Letkol Inf M. Herry Subagyo sebagai komandan satgas.
"Batalyon Komposit Konga XXXV/A merupakan misi Satgas TNI pertama yang memang dipersiapkan untuk menjadi pasukan perdamaian PBB di darfur," kata Fuad di Mabes TNI, Cilangkap, Jakarta Timur, Rabu (18/2/2015).
Prajurit ini, kata dia, akan bertugas selama satu tahun di Darfur. Selama bertugas, mereka dilengkapi sejumlah kendaraan taktis yaitu 24 pabser Anoa 6X6, 30 truk dan 34 Jeep.
Dalam pelaksanaan tugasnya, Satgas akan ditempatkan pada dua UN Camp yaitu Markas Batalyon beserta kompi bantuan dan 3 kompi senapan yang berasa di Supervanp Secwest UNAMID di El Geneina, dan 1 kompi senapan yang berdiri sendiri di Masteri Camp dengan jarak kurang lebih 70 Km dari Supercamp El Geneina.
"Tugas pokok yang dilaksanakan melakukan patroli-patroli untuk mengamankan aset UN, melaksanakan perlindungan terhadap objek, personel UN serta warga sipil dan mendukung pelaksanaan kegiatan kemanusiaan termasuk didalamny melaksanakan pengawalan bagi konvoi bantuan kemanusiaan dan DDR," jelas dia.
Pemilihan pasukan kata Fuad, dilakukan dengan serangkaian tes dari tingkat daerah hingga pusat. Tes tersebut meliputi test kesehatan, kesehatan jiwa, kesamaptaan jasmani, mengemudi, bahasa inggris dan komputer. Kemudian, mereka pun diikutkan pelatihan selama 1 bulan di Pusat Misi Pemeliharaan Perdamaian (PMPP) TNI di Sentul, Bogor.
Dalam pelepasan pasukan ini, Panglima TNI akan didampingi sejumlah pejabat teras dari TNI yakni KASAU Marsekal TNI Agus Supriatna, KASAL Laksamana TNI Ade Supandi dan KASAD Jenderal TNI Gatot Nurmatyo.
Mereka dilepas sebagai pasukan pemelihara perdamaian Perserikatan Bangsa Bangsa (PBB) di wilayah Darfur, Sudan. Ratusan prajurit itu terdiri dari, 650 dari TNI AD, 100 dari TNI AL dan 50 dari TNI AU.
Kepala Pusat Penerangan TNI Mayjen TNI M Fuad Basya mengatakan, pasukan pemelihara perdamaian ini akan dipimpin oleh Letkol Inf M. Herry Subagyo sebagai komandan satgas.
"Batalyon Komposit Konga XXXV/A merupakan misi Satgas TNI pertama yang memang dipersiapkan untuk menjadi pasukan perdamaian PBB di darfur," kata Fuad di Mabes TNI, Cilangkap, Jakarta Timur, Rabu (18/2/2015).
Prajurit ini, kata dia, akan bertugas selama satu tahun di Darfur. Selama bertugas, mereka dilengkapi sejumlah kendaraan taktis yaitu 24 pabser Anoa 6X6, 30 truk dan 34 Jeep.
Dalam pelaksanaan tugasnya, Satgas akan ditempatkan pada dua UN Camp yaitu Markas Batalyon beserta kompi bantuan dan 3 kompi senapan yang berasa di Supervanp Secwest UNAMID di El Geneina, dan 1 kompi senapan yang berdiri sendiri di Masteri Camp dengan jarak kurang lebih 70 Km dari Supercamp El Geneina.
"Tugas pokok yang dilaksanakan melakukan patroli-patroli untuk mengamankan aset UN, melaksanakan perlindungan terhadap objek, personel UN serta warga sipil dan mendukung pelaksanaan kegiatan kemanusiaan termasuk didalamny melaksanakan pengawalan bagi konvoi bantuan kemanusiaan dan DDR," jelas dia.
Pemilihan pasukan kata Fuad, dilakukan dengan serangkaian tes dari tingkat daerah hingga pusat. Tes tersebut meliputi test kesehatan, kesehatan jiwa, kesamaptaan jasmani, mengemudi, bahasa inggris dan komputer. Kemudian, mereka pun diikutkan pelatihan selama 1 bulan di Pusat Misi Pemeliharaan Perdamaian (PMPP) TNI di Sentul, Bogor.
Dalam pelepasan pasukan ini, Panglima TNI akan didampingi sejumlah pejabat teras dari TNI yakni KASAU Marsekal TNI Agus Supriatna, KASAL Laksamana TNI Ade Supandi dan KASAD Jenderal TNI Gatot Nurmatyo.