![]() |
Kapten Raditya. |
Merdeka.com - Hari ini Mabes TNI melepas 1.169 prajurit ke Lebanon untuk mengemban tugas misi perdamaian di bawah naungan bendera PBB. Para prajurit TNI ini ditugaskan untuk menjaga perbatasan antara Israel dan Lebanon selama satu tahun. Mereka rela hidup berjauhan dengan saudara dan keluarga yang dicintai.
Salah satu anggota Batalyon Kavaleri Serbu, Kapten Raditya CA, harus rela meninggalkan istri tercintanya dalam kondisi hamil 6 bulan. Menurut Raditya, tugas negara membawa nama baik Indonesia di dunia internasional adalah menjadi tanggungjawabnya sebagai anggota TNI.
"Selaku pribadi berat memang meninggal istri dalam kondisi hamil. Perasaan sedih pasti ada, tetapi ini memang sudah resiko saya," kata Raditya, di Mabes TNI, Cilangkap, Jakarta Timur, Rabu (10/12).
Menurut Raditya, momen paling sedih meninggalkan sang istri dalam keadaan hamil adalah tak dapat melihat langsung kelahiran anak pertamanya.
"Pastinya saya enggak bisa mendampingi istri saat melahirkan. Saya juga tidak bisa melihat anak saya pertama kali saat lahir nantinya. Pas saya pulang nanti anak saya pasti sudah besar," jelas Raditya.