Pesawat Terbang Tenaga Fusi Nuklir

Reaksi Fusi Nuklir
Sebuah tim peneliti di Lockheed Martin Corp telah membuat terobosan besar dalam fusi nuklir dan sedang mencari mitra untuk sepenuhnya menggarap potensi teknologi tersebut. Menurut Reuters, perusahaan itu akan membuat reaktor fusi yang bersifat ringkas/ compact dalam satu tahun ini untuk pengujian dan menyelesaikan prototipe dalam waktu lima tahun. Pengumuman ini muncul setelah empat tahun penelitian rahasia oleh sebuah tim bernama Skunk Works.

“Pesawat generasi berikutnya tidak lagi bergantung pada bahan bakar dan dapat tetap terbang tinggi -jarak jangkau dan endurance yang terbatas- itulah fusi nuklir yang dapat dilakukan untuk pesawat terbang,” ujar Tom McGuire -yang memimpin proyek ini- dalam video YouTube yang dirilis baru-baru ini oleh Lockheed.

McGuire menambahkan reaktor 100 megawatt dari perusahaan mereka dapat masuk di bagian belakang sebuah truk besar, untuk menggambarkan ukuran reaktor.

Perusahaan Keamanan dan kedirgantaraan global ini mengatakan reaktor fusi nuklir yang berbentuk ringkas tersebut (compact), digerakkan bahan bakar deuterium-tritium yang menghasilkan sekitar 10 juta kali lebih banyak energi daripada jumlah yang sama dari bahan bakar fosil/minyak bumi.

Director of the Princeton Plasma Physics Laboratory (PPPL) Stewart Prager mengatakan tidak bisa mengevaluasi klaim Lockheed karena tidak ada siaran pers dan maupun berbagai artikel pers yang memberi informasi ilmiah.

“Dengan tidak adanya informasi apapun, tidak ada yang bisa mengatakan banyak tentang hal itu, “kata Prager. Menurut Prager, stasiun fusi Lockheed “adalah klaim yang luar biasa, yang akan perlu didukung oleh bukti yang kuat.”(washingtontimes.com).

Ikuti kami di instagram @militerysindonesia

Artikel Terkait