PT Dirgantara Indonesia atau PTDI pada 2009 lalu bekerja sama dengan Korea Selatan untuk memproduksi pesawat tempur Indonesia Fighter Xperiment (IFX).
Namun karena program nasional dari masing-masing negara, penamaan di Korea Selatan atas pesawat tersebut menjadi Korean Fighter Xperiment (KFX). Lalu sejauh apa perkembangannya sampai saat ini?
Tenaga Ahli Bidang Pengembangan Pesawat Terbang PTDI, Andi Alisjahbana mengatakan, proses merancang pesawat tempur ini memakan waktu yang lama. Bahkan untuk pengembangannya saja bisa 10-12 tahun.
"Kalau sudah selesai tahap pengembangan baru ada prototipe. Nanti akan kita lakukan tes, tapi belum tentu itu yang akan diproduksi. Tahapan tesnya cukup banyak, kemungkinan revisi juga ada," katanya kepada VIVA di sela pameran Indo Defence Expo, JIEXpo Kemayoran, Jakarta, Jumat 9 November 2018.
Menurutnya, purwarupa pesawat tempur tersebut kemungkinan sudah muncul sekitar 2023-2024. Namun karena program militer, purwarupa pesawat itu belum bisa dilihat publik. Andi mengatakan, hal tersebut lumrah program yang menyangkut pertahanan negara menyembunyikan banyak rahasia demi keamanan.
Kerja sama dengan Korea Selatan ini, menurut Andi, berjalan karena melihat dari karakteristik geografis negara masing-masing. Doktrin tempur Indonesia dan Korea Selatan ini memiliki ciri khasnya sendiri seperti gaya perang, gaya pertahanan, jarak hingga senjata.
Sumber : Viva