'Penampilan Kembali' Kim Jong-un Bersamaan dengan Desakan Militer Korut kepada Amerika


Pada kesempatan media resmi Korea Utara melaporkan tentang 'penampilan kembali' Kim Jong-un di depan public pada 13 Oktober 2014.

Militer Korea Utara mengeluarkan pernyataan desakan kepada pemerintah Amerika agar secepatnya mengirim utusan ke Korea Utara untuk merelokasi jenasah para tentara Amerika yang tewas dalam Perang Korea setengah abad lalu.

Tindakan ini dipandang oleh masyarakat internasional sebagai ulah Korea Utara untuk memperoleh kucuran dana segar.

The Associated Press melaporkan bahwa pemerintah Korea Utara mengumumkan akan mulai mengalihkan jenasah para tentara Amerika yang gugur dalam Perang Korea antar tahun 1950 – 1953. Secara kolektif keluar dari lokasi pemakaman itu, demikian sebut seorang pejabat militer tak dikenal yang ditunjuk sebagai jurubicara.

"Jenasah di tinggal di sini, bila tidak ada yang mengurus maka akan dibawa keluar dari lokasi pemakaman secara kolektif," kata jubir itu.

Alasan yang pejabat itu sampaikan adalah akan ada proyek pembangunan untuk lokasi tersebut di samping ancaman tergenang air banjir.

Laporan tersebut dipandang sebagai suatu upaya 'memanggil kembali ingatan' Amerika yang berencana untuk membawa pulang jenasah para tentara yang tewas di medan Perang Korea. Ini berarti bahwa Korea Utara yang miskin kini sedang membutuhkan dana.

Pemerintah Amerika akhirnya memutuskan untuk menghentikan usaha merelokasi jenasah pada tahun 2012, karena Korea Utara berencana untuk meluncurkan roket jarak jauh yang dapat mengancam keselamatan jiwa orang Amerika yang bertugas di sana.

Korea Utara tentu mengharapkan adanya imbalan uang hingga jutaan US. Dollars dari mencarikan jenasah para tentara Amerika.

Selama Perang Korea berlangsung tak kurang dari 8.000 orang pasukan Amerika yang hilang di semenanjung Korea. 5.300 di antaranya hilang di Korea Utara.

Analis Universitas Seoul Chang Yong-seok ketika diwawancarai oleh the Associated Press mengatakan bahwa tampaknya pemerintah Korea Utara menghendaki pemerintah Amerika secepatnya memulai kembali proyek yang terhenti itu sebelum November, dengan maksud untuk meraup dana segar di samping memperbaiki hubungan dengan Washington.

Sementara itu, media resmi Korea Utara KCNA pada Selasa dini hari melaporkan bahwa setelah lebih dari sebulan tidak menampakkan diri, Presiden Korea Utara Kim Jong-un terlihat berada di satu kompleks kecil sedang memberikan arahan tentang pembangunan perumahan. Kemudian melakukan kunjungan ke Natural Energy Institute of National Academy of Sciences Korea.

Menanggapi 'penampilan kembali' Kim Jong-un, jurubicara Dewan Keamanan Nasional Amerika, Patrick Ventrell mengatakan bahwa ia tidak bisa mengkonfirmasi kepastian berita yang dimuat media KCNA tersebut.

"Kita sudah mengetahui dari laporan media tentang serangkaian peristiwa tiba-tiba yang terjadi di Korea Utara, tetapi sampai saat ini kita belum mengetahui sejauh mana keasliannya," kata Patrick.

ERABARU

Ikuti kami di instagram @militerysindonesia

Artikel Terkait