Media Iran Sambut Kesepakatan Nuklir, Tapi Sebut AS Tak Bisa Dipercaya


Media Iran menyambut kesepakatan bersejarah tentang program nuklir Iran dengan enam negara besar dunia. Namun sejumlah media konservatif Iran fokus ke soal tantangan ke depan dalam mengimplementasikan kesepakatan tersebut. Media Iran itu pun menyebut Amerika Serikat "tak bisa dipercaya".

Kesepakatan tersebut dicapai dalam perundingan yang digelar di Jenewa, Swiss pada Minggu, 24 November.

"Menyelesaikan krisis 10 tahun dalam 100 hari," tulis surat kabar milik pemerintah Iran mengenai dimulainya upaya menyelesaikan krisis nuklir sejak terbentuknya kabinet baru Iran, di bawah kepemimpinan Presiden Hassan Rowhani pada Agustus lalu.
Media Iran pun banyak memuji peran Menteri Luar Negeri Iran Mohammad Javad Zarif atas tercapainya kesepakatan tersebut. "Zarif harus mendapatkan medali emas," demikian ditulis harian pro-reformasi Arman seperti dilansir kantor berita AFP, Senin (25/11/2013).

Harian lainnya, Aftab memajang foto Zarif satu halaman penuh dan mengucapkan terima kasih padanya. "Smiling diplomat, we thank you," demikian judul foto tersebut.

Namun di antara hampir dua lusin outlet media utama, dua surat kabar konservatif: Kayhan dan Vatan-e Emrooz mengangkat berita soal ini dengan nada lebih kritis.

Dituliskan Kayhan, kesepakatan tersebut telah dilanggar oleh Washington yang "tak bisa dipercaya". Media ini merujuk pada pernyataan Menteri Luar Negeri Amerika Serikat John Kerry bahwa tak ada point dalam kesepakatan itu yang mengakui hak Iran untuk memperkaya uranium.

Hal senada ditulis surat kabar Vatan-e Emrooz dengan tajuk berita: "Zarif bersikeras, Kerry membantah" yang mengacu ke soal hak Iran atas pengayaan uranium telah diakui dalam kesepakatan tersebut.

Sumber | Detik

Ikuti kami di instagram @militerysindonesia

Artikel Terkait