Mari kita bahas fakta terlebih dahulu, bahwa Australia adalah negara terbesar ketiga dengan wilayah EEZ/ZEE (Zona Ekslusif Ekonomi) di dunia dengan seluas 8.148.250 km², dibawah Prancis dan Amerika Serikat. Sehingga, Australia adalah negara maritim raksasa yang juga dibutuhkan pengawasan militer di sudut sudut wilayah ZEE Australia yang sangat luas. Saat ini Angkatan Laut Australia memiliki kapal selam disel listrik kelas Collins yang dianggap tidak mampu mengemban tugas berat tersebut, sehingga mereka memutuskan untuk memiliki kapal selam nuklir. Lalu, kapal selam nuklir seperti apa yang cocok untuk Australia? (Versi Admin)
• Bobot ideal, agar tidak terlalu membebani anggaran pengeluaran militer Australia, maka salah satu cara menekannya adalah ukuran kapal selamnya yang tidak terlalu besar. Dengan bobot 4.500-5.000 ton dan panjang kurang lebih 90-95 meter dianggap cocok, ukuran itu juga seharusnya bisa di pasangkan sistem VLS dan reaktor nuklir, bagaimana pun ukuran tersebut hanya sedikit lebih kecil dari kelas Barracuda Prancis.
• Persenjataan, salah satu keinginan Australia memilih kapal selam nuklir adalah kapal selam itu (Harus) bisa membawa persenjataan lebih banyak, salah satu kemungkinan terbesar adalah penggunaan VLS pada kapal. Dengan bobot 4.500-5.000 ton dan panjang 95 meter, setidaknya kapal selam itu bisa memakai 2-3 tabung VLS dengan isi rudal jelajah setidaknya. Untuk tabung peluncuran torpedo, sepertinya berjumlah standard yaitu 6-8 torpedo tubes.
• Jangkauan dan kecepatan, tentunya kapal selam bertenaga nuklir ini diharapkan bisa melakukan misi dan beroprasi di perairan ZEE seluas Australia. Dengan tenaga nuklir, area ZEE seluas 8 Juta km² bukanlah halangan, dan salah satu keunggulan lainnya dari kapal selam nuklir adalah memiliki kecepatan lebih baik saat berada di bawah laut. Berkaca pada kebanyakan kapal selam bertenaga nuklir lainnya sekitar 25-40+ knot saat dibawah air, dibandingkan kapal selam disel listrik di sekitar 15-20 knot.