Skadron Udara 11 yang berbasis di lanud Hasanuddin, Makassar, Sulawesi Selatan, berhasil menyelesaikan tugas di akhir tahun ini, dengan menyelesaikan program pendidikan Transisi VI pesawat Sukhoi Su-27/30.
Program transisi ini terdiri dari 77 sortie penerbangan dan berhasil diselesaikan dalam kurun waktu 6 bulan, dirilis IG SKadron Udara 11, 4-12-2020.
Pendidikan Transisi VI diikuti oleh 2 siswa atas nama Lettu Pnb Avinash H.R. dan Lettu Pnb Andy Hafiz yang merupakan alumni AAU 2016.
Sebagai penutup exercise Transisi VI, adalah kegiatan Air Refueling dengan pesawat Tanker KC-130 dari Skadron Udara 32, dengan tail number A-1309. Kegiatan ini dilaksanakan di training area Lanud Sultan Hasanuddin Makassar dengan aman dan lancar.
Sejak tahun 2003, Skadron Udara 11 dilengkapi dengan pesawat tempur Sukhoi dari Rusia jenis SU-27SK, dan SU-30MK/MK2.
Sukhoi SU-27 adalah pesawat tempur yang awalnya diproduksi oleh Uni Soviet dan dirancang oleh Biro Desain Sukhoi. Pesawat ini direncanakan untuk menjadi saingan utama generasi baru pesawat tempur Amerika Serikat (yaitu F-14 Tomcat, F-15 Eagle, F-16 Fighting Falcon, dan F/A-18 Hornet).
SU-27 memiliki jarak jangkau yang jauh, persenjataan yang berat, dan kelincahan yang tinggi. SU-27 dirancang sebagai pesawat interseptor dan pesawat tempur superioritas udara jarak jauh.
Sukhoi Su-30 adalah pesawat tempur yang dikembangkan oleh Sukhoi Rusia pada tahun 1996. Pesawat ini adalah pesawat tempur multifungsi, yang efektif dipakai sebagai pesawat serang darat. Pesawat ini dapat disandingan dengan F/A-18E/F Super Hornet dan F-15E Strike Eagle dari Amerika Serikat.