Pertarungan Anggota Kopassus Ini Melegenda, Lumpuhkan Pasukan Elite Inggis di Zona Paling Mematikan

Pertarungan Anggota Kopassus Ini Melegenda, Lumpuhkan Pasukan Elite Inggis di Zona Paling Mematikan

Pertarungan anggota Kopassus yang satu ini melegenda dalam konfrontasi Indonesia-Malaysia.

Dialah Benny Moerdani yang berhasil melancarkan misi rahasia dan melumpuhkan musuh.

Musuh tim Kopassus ini bukan orang sembarangan, mereka adalah pasukan elite Inggris yang membantu perlawanan militer Malaysia.

Benny Moerdani pun dipercaya untuk mengorganisir cara menangkal aksi penyusupan pasukan elite Inggris itu.

Kala itu, hubungan Indonesia dan Malaysia semakin memanas antara 1961-1966.

Pertarungan di perbatasan Malaysia pun semakin menjadi-jadi.

Konfrontasi Indonesia dan Malaysia ini menyebabkan saling serang pasukan bersenjata.

Hal itulah yang menyebabkan wilayah perbatasan Malaysia dianggap paling mematikan.

Kekuatan militer Malaysia pun tak bisa diremehkan karena dibantu pasukan Gurkha dan SAS Inggris.

Pasukan elite Inggris itu tak bisa diragukan lagi kekuatan dan kemampuannya.

Mereka dikenal sangat andal saat bertempur di dalam hutan.

Dikutip TRIBUNJABAR.ID dari Intisari, Panglima Angkatan Darat Jenderal Ahcmad Yani akhirnya langsung menugaskan Benny Moerdani ke Kalimantan Utara.

Benny Moerdani ditantang agar misi rahasianya berhasil demi pertahanan negara.

Akhirnya Benny Moerdani pun membentuk tim kecil untuk menyusup ke perbatasan Kalimantan.

Benny Moerdani dan tim kecilnya berangkat dari Cijantung. Ia pun melakukan penyamaran.

Benny Moerdani dibekali identitas baru, bukan sebagai anggota Kopassus, melainkan sebagai seorang sukarelawan.

Namanya tetap Moerdani. Namun, Benny Moerdani beridentitaskan warga Muarateweh, Kalimantan Selatan.

Benny Moerdani kemudian mengenakan seragam TNKU bersama tim kecilnya.

Penyusupan meraka bertujuan mengamati rute-rute penyerbuan yang bisa digunakan pasukan induk.

Kemudian, Benny Moerdani pun bisa unjuk gigi menunjukan keperkasaannya.

Pasukan gerilya ini, berhasil menaklukan pasukan SAS Inggris, di Kalimantan Timur.

Kala itu, ada empat musuh yang berhadapan dengan mereka.

Satu musuh ditembak mati, kemudian dua orang lagi melarikan diri.

Sementara itu, satu orang musuh mereka tawan sebagai jaminan.

Setelah mendapatkan satu tawanan, Benny Moerdani pun langsung menghubungi Ahmad Yani.

Kemudian, Ahmad Yani memerintahkan tawanan itu untuk dibawa ke Jakarta sebagai bukti adanya pasukan SAS yang ditawan.

Hal itu dilakukan untuk mendesak pemerintah Inggris agar bersikap terhadap keterlibatannya dalam aksi militer di perbatasan Kalimantan dan Malaysia.

Namun, kondisi tawasan itu terluka parah. Sementara itu, sarana transportasi dan kesehatan sangat terbatas

Hal itu menyebabkan musuh yang ditawan itu meninggal dunia. Kemudian, jasadnya dikubur di tengah hutan Kalimantan.

Akhirnya, yang dibawa ke Jakarta hanyalah dog tag (kalung liontin anggota militer) dan senjatanya saja.

Keberhasilan Benny Moerdani dalam konfrontasi Dwikora ini melegenda dan menjadi sejarah.

Sumber : Tribunnews

Ikuti kami di instagram @militerysindonesia

Artikel Terkait