Rusia menempatkan S-300PMU2 Favorit ke Deir Ezzor yang membatasi operasi pesawat AS, menghalangi serangan udara Israel terhadap milisi Syiah Iran dan Iran, seperti dilansir dari laman kantor berita Israel, DEBKAfile.
Menurut kantor berita Israel DEBKAfile, Angkatan Udara Rusia (VKS) di Suriah telah memindahkan satu batalion pertahanan udara S-300-PMU2 Favorit dari Masyaf ke Deir ez-Zour, Suriah timur, hanya dalam waktu 10 hari sebelum KTT G20 di ibukota Argentina, Buenos Aires.
Total batalyon terdiri dari 8 peluncur S-300 PMU2 dan sekitar 50-70 rudal. Termasuk unit petugas kontrol Rusia yang akan bertanggung jawab mengoperasikan kompleks ini pada tahap awal penyebarannya.
Sumber-sumber militer dari DEBKAfile mencatat bahwa ini adalah pertama kalinya terjadi setelah hampir 3 tahun intervensi militer di Suriah bahwa Moskow berisiko mengerahkan pasukannya di timur, termasuk baterai rudal jarak jauh S-300.
Militer Rusia memindahkan sistem pertahanan udara jarak jauh yang canggih ini ke Suriah Timur, yang berbatasan dengan pangkalan militer AS di al-Tanf, al-Zuqr, itu merupakan wilayah dibawah kendali Kurdi di Timur Euphrat, Suriah yang kaya akan minyak. Langkah ini tidak hanya membuat Amerika Serikat, tetapi Israel, termasuk para spesialis militer dunia terkejut.
Batalyon rudal S-300-PMU2 dikerahkan untuk tujuan pelemahan, yang mengarah kepada penghentian total kebebasan Angkatan Udara AS di Suriah timur, serta untuk mendukungan pasukan Rusia-Suriah mengunci pasukan AS di pangkalan al-Tanf dan al-Zuqr.
Ini juga membuat sekutu AS seperti Inggris, Prancis dan Jerman mempertimbangkan kehadiran S-300 Rusia itu sebelum meluncurkan pejuang tempurnya ke bertugas di wilayah tersebut.
Bagi Israel, kehadiran S-300 akan menyediakan pertahanan udara bagi pasukan dan milisi Iran yang digempur Tel Aviv untuk menghapusnya dari Suriah.
Objek vital yang dilindungi S-300 Rusia sekarang adalah pejabat dan tentara Korps Garda Revolusi Iran termasuk perwira Hizbullah yang sibuk merekrut tentara dan melatih rekrutan lokal di timur dan selatan Suriah, untuk SAA, menurut klaim dari media Israel tersebut.
S-300-PMU2 mobile yang tersisa di Masyaf (barat) akan terus menyediakan payung pertahanan udara untuk milisi Iran yang bergerak ke Suriah tengah dan barat, untuk memodernisasi rudal permukaan-ke-permukaan yang memiliki kemampuan navigasi akurat.
Keputusan S-300 untuk menduduki Masyaf dan Deir Ezzor akan membuat kontribusi penting pada jalur penting dan strategis dari Iran ke Irak, Suriah ke Lebanon, yang telah dibangun Teheran untuk menghubungkan Teluk Persia ke Mediterania.
S-300 juga memberikan perlindungan kepada kelompok besar milisi Syiah pro-Iran, yang saat ini ditempatkan di provinsi Anbar di Irak timur, bila ada serangan udara Israel untuk menghalangi kelompok-kelompok ini menyerang Suriah.
DEBKAfile berkomentar bahwa peristiwa yang mengganggu itu merupakan pukulan terhadap pernyataan Perdana Menteri Binyamin Netanyahu pada pertemuan kabinet mingguan di Israel pada hari Minggu, 9 Desember, mengatakan “Israel mengalahkan Iran di Suriah dengan sukses besar dan kita tidak segera mengakhirinya”.