Rheinmetall: Indonesia Akan Terima Second Batch Kanon Oerlikon Skyshield Di Akhir 2019



Tugas yang dipercayakan kepada Detasemen Pertahahan Udara (Denhanud) Paskhas TNI AU memang tidak mudah, pengamanan maksimal pada Lanud tipe A serta deployment pada beberapa obyek vital nasional, menjadikan fungsi penggelaran sista hanud titik punya tantangan tersendiri. Lepas dari proses pengadaan rudal hanud jarak sedang NASAMS (National Advanced Surface to Air Missile System) yang kini sedang berjalan, tumpuan hanud titik masih dipercayakan pada kombinasi kanon reaksi cepat Oerlikon Skyshield dan rudal Chiron untuk meladeni elemen SHORAD (Short Range Air Defence).

Karena dianggap mumpuni dalam beberapa operasi penggelaran, seperti mobilisasi hanud di Pulau Natuna dan area ring satu Istana Negara, sistem kanon Skyshield rupanya mendapat kepercayaan lagi oleh TNI AU. Seperti dikutip dari Janes (9/11), pihak Rheinmetall Defence pada ajang Indo Defence 2018 menyebutkan bahwa akan ada pengiriman paket (tambahan) Skyshield pada akhir tahun 2019.

Kontrak pengadaan paket tambahan yang disebut second batch ini sudah dilangsungkan pada tahun 2017, meski kontrak mulai berlaku setahun kemudian. Namun ada yang khusus dari kontrak Skyshield jilid kedua ini, yakni pihak Rheinmetall menutup rapat informasi jumlah unit kanon berikut sistem pendukungnya (radar), dengan alasan kerahasiaan.


Masih merujuk informasi dari Janes, jenis kanon Skyshield yang diakuisisi pada second batch akan serupa dengan jenis sebelumnya. Seperti diketahui, sistem kanon reaksi cepat Skyshield pertama kali digunakan Paskhas pada September 2014. Kontraknya saat itu ditandatangani pada tahun 2013 dengan nilai 113 juta euro.




Komposisi kekuatan sistem Skyshield Paskhas saat ini terdiri dari enam baterai. Dalam gelarannya, satu baterai Skyshield Paskhas terdiri dari dua Firing Unit (FU). Satu FU Skyshield terdiri dari dua kanon Oerlikon Skyshield 35 mm, satu unit radar, dan satu shelter Fire Control Unit (Command Post).

Salah satu yang khas dari adopsi Oerlikon Skyshield TNI AU adalah implementasi platform truk Hino Ranger 500 FM285 JD sebagai basis “penggendong” paket Skyshield. Setiap unit truk dirancang untuk bisa membawa dua komponen, dengan kombinasi kanon dan radar, atau kanon dan shelter FCU (Fire Control Unit/Command Post). (Bayu Pamungkas)


Sumber : Janes

Ikuti kami di instagram @militerysindonesia

Artikel Terkait