![]() |
Ilustrasi |
Pada awal tahun 2016, Pemerintah Amerika Serikat (AS) dilaporkan siap untuk menguji coba senjata laser berkekuatan tinggi miliknya. Proses uji coba itu akan dipimpin oleh Komando Operasi Khusus Angkatan Udara AS (AFSOC).
Menurut Kepala AFSOC, Letnan Jenderal Bradley Heithold, pihaknya akan bekerja sama dengan perusahaan General Atomic, sebagai perusahaan yang bergerak di bidang industry teknologi militer.
Nantinya, senjata laser baru yang dinamakan High Energy Liquid Laser Defense System (HELLADS) itu akan disematkan pada pesawat tempur besar AS yang dijuluki Lockheed AC-130.
“Mengapa saya menginginkan teknologi senjata laser itu nantinya disematkan pada AC-130, alasannya karena pesawat tempur itu memiliki kapasitas angkut senjata yang besar,” ujar Jenderal Heithold, seperti diberitakan Sputnik, Kamis (24/12/2015).
“Dengan begitu tambahan senjata laser akan sangat melengkapi keganasan pesawat tempur itu. Ditambah, saya menginginkan pesawat AC-130 menjadi mesin tempur yang dapat melumpuhkan targetnya secara diam-diam,” sambungnya.
Sementara itu menurut pihak General Atomic, senjata laser bernama HELLADS itu memiliki laser listrik berkekuatan 150 kilowatt. Tidak seperti senjata laser tradisional biasanya, badan perangkat HELLADS dianggap cukup ringkas dan ringan sehingga dapat ditempatkan pesawat udara, kapal perang, dan kendaraan militer lainnya.
“Saya sangat sadar bahwa perusahaan negara-negara lain juga sudah ada yang mencoba mengembangkan senjata laser. Kami pun berkomitmen untuk menciptakan senjata laser yang lebih mutakhir,” ucap Jenderal Heithold.
Sebelumnya, pihak AU Amerika juga menyatakan siap melengkapi jet tempur mereka dengan senjata laser buatan General Atomic dalam jangka waktu lima tahun ke depan.