Kelemahan Militer Indonesia, Terlalu Belas Kasihan


Walau selalu dipuji dalam setiap latihan militer multilateral, tapi Militer Indonesia mempunyai satu kelemahan yang sangat mencolok dan telah tergores dalam tinta sejarah perang dunia.

Yaitu terlalu memiliki jiwa belas kasih. Dalam setiap generasi TNI dari sejak perang Kemerdekaan sampai sekarang, dari Panglima sampai prajurit, jiwa belas kasih sebagai akar budaya Nusantara ini susah sekali dihilangkan.

Berikut adalah contoh potret jiwa belas kasih yang dimiliki TNI pada musuh:


1. Capten Reymond Westerling

Siapa yang tak jenderal yang satu ini, dia adalah salah satu komandan pasukan NICA Belanda paling kurang ajar selama perang kemerdekaan. Tapi setelah pengakuan kemenangan RI oleh Belanda lewat Konferensi Meja Bundar tahun 1949, orang ini malah diampuni atas segala kekejamanya pada rakyat Sulawesi selama masa Revolusi.

Timbal baliknya? setelah diampuni malah memimpin lagi pemberontakan APRA di Bandung. Saat akhirnya divonis mati, malah kabur ke singapura lalu ke Belanda dan disambut di Denhaag selayaknya pahlawan.

2. Xanana Gusmao

Lagi-lagi hulubalang negeri ini memperlihatkan belas kasih yang sangat keterlaluan. Musuh utama negara, aktor GPK (Gerakan Pengacau Keamanan) ditangkap dengan senyuman padahal jika mau ditembak mati pun tak akan ada yang protes atau menuntut HAM.


Seperti halnya yang menimpa para komandan makar di NKRI dalam sejarah awal kemerdekaan, seperti DN Aidit, Kartosuwiryo dan Tan Malaka.

3. Gerakan Aceh Merdeka

Dengan alasan bencana alam, pemerintah memutuskan menempuh jalan perundingan damai. Padahal dalam sebelum Tsunami tahun 2004 itu terjadi, GAM telah mengalami kelumpuhan militer 95%. Hampir semua panglima komando tempur AGAM juga sudah tewas di tangan TNI.

Untuk apa mengadakan perjanjian pada sebuah organisasi yang sekarat diambang maut?. Sebuah langkah yang patut ditanyakan.

Tanpa adanya upaya damai, orang-orang Aceh juga akan memahami bahwa setelah tragedi itu terjadi pemerintah NKRI lebih banyak berbuat untuk rekonstruksi daripada GAM dan serta merta menyadari bahwa GAM sudah tidak relevan lagi.

Kenyataanya, walau toh sekarang Aceh telah dikuasai mantan petinggi GAM tapi ternyata malah menjadi salah satu provinsi terkorup di Indonesia.

Apakah pasukan negara lain punya belas kasih? dalam strategi perang hampir semua negara terutama Amerika menganut faham bumi hangus hancur leburkan. Ambil contoh di Afghanistan, bila ada suatu desa yang 1 penduduknya dicurigai sebagai Taliban, maka tersebut sudah sah dibombardir rudal Jet Tempur gak peduli bila yang lainya enggak terlibat, atau anak-anak atau wanita atau orang Jompo. Demikian juga yang terjadi di Syiria, Irak dan Ukraina.

Perang memang biadab, gak sepatutnya ada belas kasih seperti halnya perang pada teroris oleh Densus 88

Ikuti kami di instagram @militerysindonesia

Artikel Terkait