Perancis, Jerman dan Singapura Akan Menerima Hulu-Ledak Alternatif GMLRS


Perusahaan Lockheed Martin Missile and Fire Control kemarin diberikan kontrak penjualan militer asing senilai lebih dari US $ 471 juta untuk memproduksi 12 Guided Multiple Launch Rocket System (GMLRS), 2868 roket berhulu-ledak alternatif, 648 roket dengan hulu-ledak kesatuan, 370 pod roket pelatihan dengan pengurangan jangkauan serta dukungan logistik terpadu, seperti dilansir dari Departemen Pertahan AS dan Defense World.

Permintaan tersebut diminta melalui Internet dengan 1 (satu) yang telah diterima. Pekerjaan akan dilakukan di Grand Prairie, Texas, dengan perkiraan tanggal penyelesaian 31 Juli 2019.

Hulu-ledak alternatif untuk GMLRS tersebut dirancang untuk melibatkan target yang sama dan mampu memperoleh efek area yang sama dengan hulu ledak MLRS yang lama, namun tanpa adanya bahaya yang berkelanjutan dari amunisi yang tidak meledak.


Roket berhulu ledak alternatif akan memungkinkan semua pengguna MLRS memiliki senjata efek area dalam inventaris mereka tanpa memerlukan sistem peluncur tambahan, menurut rilis Lockheed Martin.

Hulu-ledak alternatif untuk sistem multi peluncur roket berpemandu pertama kali digulirkan dalam jalur produksi pada bulan September 2016. Setiap roket berhulu-ledak alternatif dari GMLRS dapat dikemas dalam pod peluncur MLRS dan ditembakkan dari keluarga peluncur HIMARS atau M270 buatan Lockheed Martin.

Sumber : Jakartagreater

Ikuti kami di instagram @militerysindonesia

Artikel Terkait