Kapal Jalapatih 3 ITS Tarung di Monaco

Kapal Jalapatih 3, Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) Surabaya

Surabaya – Rektor Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) Surabaya Joni Hermana, 21/6/2017 di Surabaya, melepas Tim Jalapatih ITS yang bertanding di ajang “Monaco Solar & Electric Boat Challenge 2017” di Monako 12 – 15 Juli 2017.

Joni Hermana memberikan wejangan bagi para anggota tim yang akan bertanding. Ia mengingatkan bahwa banyak hal yang bisa terjadi pada detik-detik terakhir menjelang pertandingan.

“Sehingga dibutuhkan sikap yang benar, salah satunya adalah kekompakan tim saat berlomba, harus benar-benar dijaga dan dipertahankan,” kata Joni.

Ketua Tim Jalapatih ITS Muhamad Azka Asykarullah mengatakan tim tersebut terdiri dari 10 orang mahasiswa tersebut rencananya berangkat pada 7 Juli 2017 mendatang.

“Sedangkan kapalnya akan kami berangkatkan lebih dulu ke Monaco pada 3 Juli nanti melalui paket udara,” kata Muhamad Azka Asykarullah.

Azka mengatakan kompetisi tahunan di Monako ini merupakan kali pertama diikuti oleh Tim Jalapatih ITS. Menurutnya, meski baru kali pertamanya, namun standarisasi perlombaan sama dengan ajang yang diselenggarakan di beberapa negara lain di kawasan Eropa.

“Sebelumnya, dua tahun berturut-turut, Tim Jalapatih juga mengikuti lomba yang sama di Belanda,” ujarnya.

Yang lebih membanggakan, kata Azka, tim dari ITS ini merupakan satu-satunya tim perwakilan dari wilayah Benua Asia. Lomba ini nantinya diikuti oleh delapan tim yang berasal dari Prancis, Belanda, Belgia, Monako, Brazil, dan Indonesia.

Azka mengemukakan, sebelum prosesi pelepasan ini tim telah melakukan beberapa kali latihan rutin di Kali Rolak Surabaya. Selama latihan tersebut, mereka sudah bisa mencapai kecepatan tertinggi hingga 13-14 knot (1 knot = 1,8 kilometer/jam). Kecepatan tersebut yang telah dicapai oleh juara dari tahun lalu.

“Tingkat endurance (ketahanan bahan bakar kapal) kapal Jalapatih saat latihan bisa mencapai lebih dari dua jam, kami optimis bisa menyelesaikan perlombaan yang dilaksanakan di laut terbuka nanti.” kata mahasiswa angkatan 2014 tersebut.

Sebagai perbedaan kapal Jalaptih 3 kali ini dirancang lebih ringan disbanding kapal Jalapatih 2 tahun lalu. Hal itu dikarenakan residu dari bahan fiber carbon yang dipakai untuk pembuatan bodi kapal banyak yang telah dikeluarkan, sehingga membantu meringankan beban kapal.

“Alhasil, berat bersih kapal yang bisa diciptakan hanya sekitar 140 kilogram dengan panjang badan 5,25 meter,” tuturnya.

Sumber : ANTARA

Ikuti kami di instagram @militerysindonesia

Artikel Terkait