 |
| Siswa di Jepang gelar simulasi evakuasi serangan rdal Korut. (Foto: Reuters) |
TOKYO - Simulasi evakuasi digelar di sebuah sekolah yang lokasinya berada di barat Tokyo. Simulasi tersebut diikuti sekira 100 pelajar usia sekolah dasar dengan didampingi orangtua mereka.
Simulasi ini diketahui bertujuan untuk mengantisipasi serangan rudal Korea Utara (Korut). Simulasi yang digelar pada Minggu 4 Juni waktu setempat itu merupakan salah satu upaya untuk bertahan meskipun warga Jepang tetap berharap serangan tidak akan benar-benar terjadi.
"Ini adalah sesuatu yang dekat dengan kehidupan kita sehari-hari. Itu cara yang baik untuk mengerti bagaimana menlakukan evakuasi," ujar salah satu orangtua siswa, Kanako Ono sebagaimana dikutip dari Reuters, Minggu (4/6/2017).
Sementara iru seorang pakar keamanan, Laksiko Yoji Koda mengatakan, bahwa latihan tersebut tidak akan melindungi semua orang dari rudal balistik. Namun, latihan evakuasi setidaknya akan sedikit membantu masyarakat dalam bertahan dalam serangan yang sebenarnya.
"Sulit untuk mengatakan berapa banyak orang yang akan diselamatkan dan berapa banyak efek yang dapat ditimbulkan. Tapi, dengan kesadaran masyarakat dan prosedur dasar yang dipahami, maka tingkat kelangsungan hidup pasti akan lebih tinggi," terang Koda.
Pemerintah Jepang sendiri telah menyiapkan langkah antisipasi untuk menyelamatkan rakyatnya jika serangan Korut terjadi dengan memberikat saran dan tips menghindari rudal melalui situs resmi mereka. Diperkirakan dibutuhkan waktu sekira sepuluh menit untuk rudal Korut bisa menghantam Jepang sejak meluncur.
Sebagaimana diketahui, dalam beberapa waktu terakhir Korut memang gencar melakukan uji coba rudal yang beberapa di antaranya mendarat di zona ekonomi eksklusif (ZEE) Jepang. Bahkan negeri tertutup itu mengabaikan kecaman dunia internasional dan sanksi dari Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB). Sepanjang 2017, Korut telah melakukan uji coba sebanyak 12 kali.
Okezone