![]() |
Frigate F222 Baden-Wurttemberg dari Kelas F125 sedang dalam pembangunan. |
Kapal perang terbaru Jerman yang mengalami banyak penundaan, dibangun ThyssenKrupp dan Luerssen dengan harga EU € 650 juta per unit, ternyata kelebihan berat dan miring ke kanan, menurut sebuah laporan rahasia yang dilansir dari Reuters.
Kapal perang tersebut dirancang hanya membutuhkan 120 awak, tidak sampai setengah dari frigate pendahulunya dan merupakan elemen penting dalam rencana Angkatan Laut Jerman untuk terus meningkatkan kemampuan militer menghadapi lanskap keamanan di Eropa yang kian tidak menentu serta Rusia yang kini lebih asertif.
Kapal yang dirancang untuk berada di laut jauh lebih lama dibanding armada Angkatan Laut Jerman yang ada, frigate F125 yang baru membutuhkan perbaikan setiap dua tahun sekali, dibanding dengan pendahulunya yang butuh perbaikan setiap sembilan bulan.
Kelebihan berat tersebut muncul saat dilakukan pengujian pada bulan September 2016 lalu, berarti kapal tersebut sekarang mendekati batas parameter desainnya, dan menaikkan biaya perawatan sekitar EU € 20 juta selama masa tugas, menurut sebuah lampiran dari Laporan rahasia Kementerian Pertahanan Jerman.
Seorang juru bicara di Kementerian Pertahanan Jerman yang dikonfirmasi Reuters menolak untuk mengomentari laporan rahasia tersebut, namun mengatakan “secara umum” tentang pengembangan keempat kapal tersebut, dimana kapal pertama telah dikirimkan pada tahun 2014 lalu, dan tetap berada di jalur yang benar.
“Parameter desain dan kinerja akan terpenuhi. Beberapa batasan kadang tak bisa dikesampingkan saat membangun kapal baru. Dalam hal F125, tindakan balasan yang tepat telah disetujui bersama industri’, tambah sumber tersebut.
Perusahaan galangan kapal Luerssen mengajukan pernyataan terkait laporan tersebut pada ThyssenKrupp, yang menurut juru bicaranya: “Kami tidak berkomentari atas proyek klien kami saat ini”.