Baghdad: BTR-4 Ukraina “Kagak Moncer”

Pengangkut Personil Lapis Baja (APC) BTR-4 buatan Ukraina.

Industri pertahanan Ukraina sedang mendapat pukulan serius lainnya terhadap citra publik yang semakin buruk saat kurang dari separuh armada pengangkut personel lapis baja BTR-4 yang dipasok ke Irak ternyata tak bisa digunakan, apalagi dikerahkan dalam operasi tempur, seperti dilansir dari media Ukraina, Zerkalo Nedeli.

Pada tahun 2009 yang lalu, Ukraina telah menandatangani kontrak senilai US $ 457,5 juta dengan Irak untuk memasok sekitar 420 unit pengangkut personel lapis baja (APC) BTR-4 ke Baghdad.

Namun, pada 2013 silam Baghdad menuduh Ukraina telah gagal mengirimkan kendaraan itu tepat waktu, juga mengutip rendahnya kualitas kendaraan yang telah dikirimkan ke Irak saat itu.
Juga, pada tahun 2014 silan disebutkan bahwa seseorang tidak perlu senjata untuk merusak pelindung baju baja BTR-4 tersebut karena jelas bahwa APC yang dikirimkan ke Irak telah menampilkan retakan yang terlihat jelas di lambung mereka. Akibat penemuan masalah itu akhir Baghdad mengembalikan 42 unit kendaraan lapis baja yang rusak kepada pemasok.

Saat ini, media Zerkalo Nedeli telah berhasil mendapatkan sebuah surat yang dikirim tahun 2014 lalu pada perusahaan pertahanan milik negara Ukraina Ukroboronprom, yang secara rinci menjelaskan tingkat kerusakan APC yang telah dikirimkan ke Irak, yang dokumentasi oleh sebuah tim Ahli dari Kharkiv Morozov Machine Building Design Bureau (KMDB), sang perancang BTR-4.

Menurut Zerkalo Nedeli, dari 88 unit kendaraan lapis baja BTR-4 yang dikirim ke Irak dan diperiksa oleh ahli KMDB, hanya 56 unit yang mesinnya berfungsi, walaupun 33 unit yang berfungsi harus diperbaiki dahulu agar bisa digunakan. Sementara itu 32 unit BTR-4 tidak bisa digunakan, dan sepuluh diantaranya tidak bisa starter atau kehilangan suku cadang.

Selanjutnya, inspeksi KMBD memastikan bahwa 4 unit BTR-4 cacat pada penargetan dan 8 unit BTR-4 cacat pada sistem penglihatan panorama serta 10 unit BTR-4 cacat pada modul kontrol penembakan. Juga ditemukan bahwa 6 meriam, 8 senapan mesin dan 11 peluncur granat otomatis yang terpasang di kendaraan lapis baja tersebut tidak sesuai.

“Baterai di semua kendaraan BTR-4 yang dikirim telah rusak dan perlu diganti dengan unit unggulan. Militer Irak menggantinya dengan baterai buatan China dan menggunakannya untuk dipakai pada BTR-4”, menurut dokumentasi KMDB tersebut.

Perwakilan KMDB juga mendokumentasikan dan mengambil gambar retakan pada lambung BTR-4 yang di kirim ke Irak tersebut. Kita pasti bertanya-tanya apakah ini adalah kejadian biasa atau standar kualitas baru yang ditetapkan oleh kompleks industri militer Ukraina.

Ikuti kami di instagram @militerysindonesia

Artikel Terkait