![]() |
Rudal ATGM Mizrak-U (UMTAS) Buatan Roketsan, Turki |
Turki Aerospace Industries (TAI) telah menguji coba menembakkan rudal udara-ke-darat anti-tank (ATGM) Roketsan UMTAS dari pesawat dukungan udara dekat (CAS) Hurkus-C, seperti dilansir dari Defense World.
Roketsan UMTAS, juga dikenal sebagai rudal Mizrak, adalah ATGM semi aktif laser homing (SALH). Rudal itu ditembakkan dari pesawat pelatih dasar varian Hurkus-C. Pesawat Hurkus-C, didukung oleh mesin turboprop Pratt & Whitney PT6A-68T buatan Canada, bisa mencapai kecepatan maksimum 574 km/jam dan memiliki daya angkut persenjataan 1.500 kg yang tersedia melalui 7 cantelan eksternal, menurut laporan QUWA.org pada hari Minggu.
Badan pesawat Hurkus-C dirancang dengan airframe yang diperkuat dengan lapis baja. Selain persenjataan, pesawat tempur ringan juga dapat dilengkapi dengan sensor dan sistem perlindungan diri elektro-optik dan inframerah untuk kemampuan pertahanan terhadap rudal permukaan-ke-udara dipandu inframerah.
Pesawat latih tempur ini juga memiliki kaca kokpit yang modern, sistem data-link taktis, pegangan dan tongkat kendai serta terpasang sistem penghasil oksigen. Rudal Mizrak-U memiliki jangkauan 8 km dan berat 37,6 kg. Selain kemampuan SALH, rudal Mizrak juga memiliki pilihan dilengkapi fase terminal pencitraan panas.
Rudal Mizrak dapat dikonfigurasi dengan hulu ledak anti lapis baja atau hulu ledak fragmentasi berdaya ledak tinggi. TAI juga baru melakukan ujicoba penembakkan rudal Mizraak-U dari helikopter serang T-129 ATAK.
Seperti halnya Embraer A-29 Super Tucano dan IOMAX Archangel, pesawat tempur ringan Hurkus -C akan ditempatkan sebagai platform serangan udara untuk lingkungan intensitas rendah dengan ancaman anti pertempuran udara (AAW) minimal.
Pesawat turboprop tersebut juga dipasarkan sebagai alternatif murah untuk jet tempur cepat seperti Lockheed Martin F-16. Pendukung industri Super Tucano dan Archangel mengutip biaya penerbangan yang lebih rendah, ditambah dengan kemampuan untuk menggunakan amunisi yang sama banyak seperti jet tempur cepat, adalah keunggulan utama.
Archangel dan Super Tucano telah terlihat digunakan pada teater pertempuran anti-teroris baru-baru ini di Timur Tengah dan Afghanistan. Angkatan Udara AS juga akan memeriksa beberapa pesawat seperti itu pada musim panas ini sebagai bagian dari program TX-nya.
Angkatan Bersenjata Turki (TSK) diharapkan untuk melantik pesawat tempur Hurkus-C pada akhir tahun 2017. TAI juga memasarkan Hurkus-C untuk ekspor, terutama ke pasar Timur Tengah dan Afrika.
Selama bulan Desember 2015, rudal Mizrak-U juga telah diujicoba ditembakkan dari sebuah drone Bayraktar Tactical UAS (Bayraktar TB2 UCAV). Rudal itu dijatuhkan dari ketinggian 16.000 kaki dan menghantam sasaran berukuran 2×2 meter, rudal dilengkapi pemandu laser yang diarahkan ke target melalui dari pesawat tak berawak, pada jarak 8 km.