Warga Tolak Penempatan THAAD, Perdana Menteri Korea Selatan Dilempari Telur

Perdana Menteri Korea Selatan, Hwang Kyo-ahn, berlindung dari lemparan telur demonstran warga Seongju (15/7/2016). (AP)
Rencana pemerintah Korea Selatan untuk menempatkan sistem pertahanan rudal Terminal High-Altitude Area Defence (THAAD) ternyata mendapat protes dari dalam negerinya.

Warga kota Seongju menolak rencana pemerintah yang akan menempatkan sistem anti rudal Amerika Serikat di kota tersebut. Alasannya, warga takut terkena dampak dari bahaya kesehatan yang mungkin ditimbulkan oleh sistem rudal itu.

Perdana Menteri Hwang Kyo-ahn dan Menteri Pertahanan Han Min Koo berusaha memberikan penjelasan mengenai keputusan penempatan THAAD itu. Namun, hal itu dibalas dengan cemoohan warga. Bahkan, beberapa demonstran melemparkan telur dan botol air minum.

“Kami menentang (penempatan THAAD) dengan taruhan nyawa kami,” kata seorang demonstran, seperti dilansir Telegraph, Jumat (15/7).
Kyo-ahn kemudian dievakuasi ke kantor balai kota. Namun, aksi protes tak berhenti sampai di situ. Saat akan keluar dari gedung, bus yang ditumpangi oleh rombongan PM Korea Selatan dihadang ratusan pengunjuk rasa. Beberapa diantaranya menggunakan traktor.

Sebelumnya, Seoul telah mengumumkan bahwa akan menempatkan THAAD di kota pertanian Seongju karena dapat memaksimalkan efektivitas militer, selain mempunyai standar lingkungan, kesehatan dan keselamatan yang baik.

Akan tetapi, warga Seongju menolak penempatan THAAD karena adanya isu yang menyebutkan bahwa sistem radar itu akan menimbulkan bahaya kesehatan akibat gelombang elektromagnetik yang dikeluarkannya.

Sumber: okezone.com, sindonews.com dan voaindonesia.com

Ikuti kami di instagram @militerysindonesia

Artikel Terkait