![]() |
PAPUA Adalah Indonesia, Indonesia Adalah PAPUA |
Pada tulisan kali ini saya akan sedikit menulis mengutarakan pandang saya mengenai konflik di Indoensia Timur Papua apakah di pertahankan atau di lepaskan sebagaimana Timor Timur atau yang sekarang Timor Leste. Dari berbagai yang saya lihat tentang PAPUA adalah kekayaan alamnya yang sangat luar biasa kayanya, lihat saja Prefort tambang emas terbesar yang terus di keruk dari jaman bapak pembangunan sampai zaman kerja..kerja..kerja.. dan masih terus berlanjut hingga sekarang. Entah kenapa pemerintah tidak menghentikan kegiatan yang sudah bertahun-tahun tanpa ada dampak positifnya bagi warga papua sendiri. Mungkin dengan alasan itu kenapa warga papua sangat gaung ingin memisahkan diri dari NKRI. Tetapi menurut pandangan saya bukan hanya semata-mata karena itu kenapa teman-teman PAPUA ingin memisahkan diri dari NKRI, tetapi ada kepentingan lain yang lebih besar disana menurut saya.
Ada kepentingan dari negara lain yang ingin menguasai PAPUA, yang ingin menguasai kekayaan alam PAPUA, Bagaimana tidak jika saja emas hasil tambang freeport di bagikan maka tiap jiwa akan kebagian 3 Ton emas, TIGA TON EMAS. Dan jika kalian ingin tau bahwa emas hasil tambang di papua merupakan emas dengan kualitas terbaik didunia, EMAS KUALITAS TERBAIK ada di PAPUA di INDONESIA. Menurut sumber yang saya baca, hasil tambang PT. FREEPORT sampai saat ini sebanyak 724,7 juta ton emas. Jika di kalkulasikan dengan benar jika harga emas 400ribu maka FREEPORT sudah mengantongi Rp. 289.880.000.000.000.000.000, Angka yang sangat banyak. Bagaimana mungkin FREEPORT mau melepaskannya begitu saja, bagaimana tidak beberapa bulan tahun lalu sempat ramai di bicarakan di media cetak maupun online tentang penghentian kontrak FREEPORT, dan kita juga melihat orang-orang dari perusahaan tersebut menghalalkan segala cara untuk memperpanjang dengan suap sana suap sini dan sampai sekarang beritanya tenggelam entah kemana.
FREEPORT memang tidak jauh dari AMERIKA, jika saja Indonesia mengiyakan bahwa PAPUA di lepas dan membentuk negara sendiri, maka yang paling di untungkan adalah Amerika Serikat, mereka akan lebih leluasa mengeruk kekayaan alam PAPUA, mungkin bukan hanya FREEPORT saja mungkin kekayaan-kekayaan alam lainnya yang akan di kuasai. Lalu bagaimana dengan rakyat papua? Saya tidak bisa membayangkan akan menjadi seperti apa? Saya bukan bermaksud menghina, tetapi taraf pendidikan di PAPUA masih rendah, menurut data yang saya dapat angka melek huruf di Provinsi Papua pada tahun 2012 berkisar 75,83% tapi realita di lapangan tidak demikian, karena di daerah yang di pegunungan lebih mengkhawatirkan. Saya juga belum pernah mendengar penduduk papua bertani dan sebagainya termasuk mengolah dan memanfaatkan sumber daya alam mereka. Kemudian bagaiamana cara mereka bertahan sedangkan kemampuan dalam mengolah sumberdaya alam mereka masih belum maksimal di tambah lagi dengan ilmu pengetahuan masih kurang disana.
Hal ini tentu harus di pertimbangkan lagi oleh oknum-oknum yang otaknya sudah di susupi oleh kepentingan-kepentingan politik Amerika serikat. Padahal saat ini pemerintah sangat gencar untuk membangun sarana dan prasarana bagi daerah-daerah lain yang belum tersentuh selama bertahun-tahun yang menimbulkan kecemburuan sosial terhadap pulau jawa dan sekitarnya. Dimana pembangunan tersebut supaya bisa menekan harga kebutuhan pokok dan tentu juga untuk mengangkat perekonomian disana. Pisah dari NKRI bukanlah solusi yang tepat untuk PAPUA, tapi bagaimana sekarang kita mendukung program pemerintah untuk kemajuan indonesia secara menyeluruh. Berkaca kepada Timor Leste yang saat ini dikacaukan oleh Australia dan ingin bergabung lagi ke indonesia, karena berbagai macam masalah yang timbul disana.
PAPUA adalah Indonesia, Indonesia adalah PAPUA
Ikuti kami di instagram @militerysindonesia
FREEPORT memang tidak jauh dari AMERIKA, jika saja Indonesia mengiyakan bahwa PAPUA di lepas dan membentuk negara sendiri, maka yang paling di untungkan adalah Amerika Serikat, mereka akan lebih leluasa mengeruk kekayaan alam PAPUA, mungkin bukan hanya FREEPORT saja mungkin kekayaan-kekayaan alam lainnya yang akan di kuasai. Lalu bagaimana dengan rakyat papua? Saya tidak bisa membayangkan akan menjadi seperti apa? Saya bukan bermaksud menghina, tetapi taraf pendidikan di PAPUA masih rendah, menurut data yang saya dapat angka melek huruf di Provinsi Papua pada tahun 2012 berkisar 75,83% tapi realita di lapangan tidak demikian, karena di daerah yang di pegunungan lebih mengkhawatirkan. Saya juga belum pernah mendengar penduduk papua bertani dan sebagainya termasuk mengolah dan memanfaatkan sumber daya alam mereka. Kemudian bagaiamana cara mereka bertahan sedangkan kemampuan dalam mengolah sumberdaya alam mereka masih belum maksimal di tambah lagi dengan ilmu pengetahuan masih kurang disana.
Hal ini tentu harus di pertimbangkan lagi oleh oknum-oknum yang otaknya sudah di susupi oleh kepentingan-kepentingan politik Amerika serikat. Padahal saat ini pemerintah sangat gencar untuk membangun sarana dan prasarana bagi daerah-daerah lain yang belum tersentuh selama bertahun-tahun yang menimbulkan kecemburuan sosial terhadap pulau jawa dan sekitarnya. Dimana pembangunan tersebut supaya bisa menekan harga kebutuhan pokok dan tentu juga untuk mengangkat perekonomian disana. Pisah dari NKRI bukanlah solusi yang tepat untuk PAPUA, tapi bagaimana sekarang kita mendukung program pemerintah untuk kemajuan indonesia secara menyeluruh. Berkaca kepada Timor Leste yang saat ini dikacaukan oleh Australia dan ingin bergabung lagi ke indonesia, karena berbagai macam masalah yang timbul disana.
PAPUA adalah Indonesia, Indonesia adalah PAPUA