Hacker yang Dihukum di AS Dianggap Pahlawan di Cina

Warga Negara Amerika keturunan China yang meng-hack jaringan kontraktor pertahanan AS dan memberikan informasi rahasia ke China, dianggap sebagai pahlawan di China.

Su Bin mengaku bersalah bersekongkol membobol jaringan Boeing dan kontraktor pertahanan Amerika lainnya di pengadilan federal di Los Angeles, California. Pembobolan tersebut terjadi antara Oktober 2008 dan Maret 2014, kata jaksa.

“Kami berterima kasih dan memberikan rasa hormat kami untuk orang yang berjasa bagi negara kami,” tulis sebuah editorial surat kabar Cina, Global Times.

Su, juga dikenal sebagai Stephen Su, adalah “pengusaha kaya” menurut dokumen pengadilan. Menurut jaksa, Su menyediakan dua konspirator lainnya di Cina dengan data dan informasi rahasia sejumlah program termasuk pesawat angkut C-17 dan dua pesawat tempur siluman, F-22 dan F-35.

AS dan China selama bertahun-tahun saling menuduh satu sama lain melakukan kegiatan spionase cyber.

Su merupakan orang pertama yang berhasil dituntut AS karena mencuri rahasia negara melalui hacking, yang justru dianggap sebagai pahlawan dinegara asalnya, rilis media lokal China, Cheat Sheets.

“Di medan perang rahasia tanpa mesiu, Cina perlu agen khusus untuk mengumpulkan rahasia dari AS,” kata surat kabar itu.

Namun, menurut juru bicara kementerian luar negeri Cina, Hong Lei, Beijing secara “tegas menentang dan tidak mendukung kegiatan cyberhacking”.

Sputniknews

Ikuti kami di instagram @militerysindonesia

Artikel Terkait