Salah satu roket anti tank yang dimiliki TNI adalah LRAC F1 buatan Société technique de recherches en industries mécaniques, Prancis. Roket anti tank ini bersifat Shoulder-launched missile weapon dengan jarak tembak efektif 300 sampai 500 meter. Jika menggunakan mode menembak 45 derajat, bias mencapai 2,3 km.
Roket Anti-tank ini caliber 89mm dan memuat amunisi 3,2 kg dilengkapi dengan APX M 290 and passive night telescope : Rate of fire : 3 to 4 rounds per minute, Muzzle velocity 295 m/s. Selain sebagai anti-tank, roket ini juga bisa digunakan sebagai anti-personnel.
Pada tahun 2008 tentara Prancis mengganti LRAC F1 dengan AT4-CS buatan Swedia sebagai individual antitank weapon dan 600m range ERYX wire guided antitank missile, sebagai senjata pertempuran jarak dekat dan ultra-short range anti-tank and assault weapon.
Photo: Defence.pk
Roket Anti-tank ini caliber 89mm dan memuat amunisi 3,2 kg dilengkapi dengan APX M 290 and passive night telescope : Rate of fire : 3 to 4 rounds per minute, Muzzle velocity 295 m/s. Selain sebagai anti-tank, roket ini juga bisa digunakan sebagai anti-personnel.
Pada tahun 2008 tentara Prancis mengganti LRAC F1 dengan AT4-CS buatan Swedia sebagai individual antitank weapon dan 600m range ERYX wire guided antitank missile, sebagai senjata pertempuran jarak dekat dan ultra-short range anti-tank and assault weapon.
Photo: Defence.pk