Gresik - Rencana penerbangan perdana dari Bandara Internasional Juanda, Surabaya ke lapangan terbang Perintis Harun Thohir di Pulau Bawean, Gresik, di Laut Jawa, akan dimulai, Selasa pekan depan (26/1/2016). Dengan penerbangan komersial ini, hambatan transportasi ke Sangkapura dan atau Tambak, Pulau Bawean, akan teratasi. Selama ini satu satunya transportasi lewat laut dari Pelabuhan Gresik atau Pelabuhan Tanjung Perak, Surabaya.
“Warga sudah tidak sabar menunggu rencanya beroperasinya Lapter Bawean. Banyak warga yang menjadi tenaga kerja Indonesia (TKI) di Malaysia, Singapura dan Brunei ingin menikmati transportasi yang nyaman menuju Bawean. Selama ini hanya satu moda angkutan kapal laut,” ujar Kades Telukjatidawang, Kecamatan Tambak, Pulau Bawean, Makmun Afandi, Selasa (19/1/2016).
Dia mengaku, banyak warganya yang bekerja di Negeri Jiran menelepon menanyakan beroperasinya Lapangan terbang Bawean.
Kepala Bidang Kominfo Perhubungan Darat dan Perkeretaapian, Dinas Perhubungan Kabupaten Gresik, Manuntun Sianturi, menjelaskan, penerbangan ke Pulau Bawean dijadwalkan dua kali dalam sepekan. Jadwal itu bisa berubah tergantung minat masyarakat. “Pesawat yang dioperasionalkan memiliki kapasitas 18 temnpat duduk,” ujar Sianturi.
Bandara Bawean. Foto: Antara/Zabur Karuru |
Kondisi Lapangan terbang Pulau Bawean, sudah diselesaikan konsultan dari otoritas Bandara Trunojoyo, Sumenep dan Direktorat Jenderal Perhubungan Udara. Termasuk navigasi penerbangan dan juga fasilitas kesehatan serta gedung pertemuan Islamic Center yang melengkapi Bandara P Bawean.
Lapangan terbang P Bawean memiliki panjang landasan 930 meter dan lebar 23 meter. Pada akhir Agustus 2015 lalu telah ditinjau Menteri Perhubungan Ignasius Jonan menggunakan pesawat King Air. Agar bisa didarati pesawat besar, Menteri Perhubungan meminta Pemerintah Kabupaten Gresik menyediakan lahan untuk memperpanjang landasan menjadi 1.400 meter dan lebar 35 meter.
Suara Pembaruan