Ketika Marinir AS Terkepung di Perang Vietnam

Militer AS dalam Perang Vietnam. 
21 Januari 1968, salah satu perang yang paling kontroversial dalam sejarah Perang Vietnam dimulai. Perang ini berlokasi di Khe Sahn, sebuah wilayah yang hanya berjarak enam mil dari perbatasan Laos. 

Saat itu, marinir AS menyita sebuah markas yang sebelumnya adalah pos milik Prancis. Dari markas itulah, tentara AS melakukan patroli dan meluncurkan serangan terhadap pergerakan Ho Chi Minh di Laos.

Pertempuran diawali dengan baku tembak antara Vietnam Utara dengan Amerika di antara dua bukit sebelah Barat Laut dari Khe Sanh. Keesokan harinya pasukan Vietnam Utara menyerbu desa Khe Sanh. Dengan menggunakan alteri jarak jauh mereka juga menyerang pangkalan di Khe Sanh.

Serangan bertubi-tubi membuat marinir AS di Khe Sanh berlindung diri dan bersembunyi di parit perlindungan mereka. Karena markas itu harus mendapatkan aliran udara, komando tinggi Amerika enggan untuk memasukkan seluruh tentaranya kesana dan memutuskan untuk menyusun rencana pertempuran dengan mengerahkan serangan udara.

Selama 66 hari pengepungan, pesawat AS menjatuhkan bom 5.000 setiap harinya, dimana ledakan itu setara dengan bom atom Hiroshima di Jepang. Operasi Pegasus Ke Sanh dimulai pada awal April, ketika satu kevaleri dan satu batalion Vitenam Selatan mendekati Khe Sanh.

Pengepungan itu akhirnya berhenti pada tanggal 6 April ketika pasukan kavaleri dihubungkan dengan Marinir selatan dari lapangan terbang Khe Sanh. Jenderal William Westmoreland, komandan Bantuan Militer AS berpendapat bahwa Khe Sanh memainkan peran pemblokiran penting dan menegaskan jika markas Khe Sanh kalah, maka kekuatan Vietnam Utara bisa mengepung kekuatan marinir AS.

Vietnam Utara gagal untuk mengambil markas dan mengklaim mereka terikat dengan banyak aset tempur AS yang bisa digunakan di Vietnam Selatan. AS pun mengklaim kemenangan mereka karena behasil mempertahankan markas dari Vietnam Utara. Jumlah korban resmi untuk Pertempuran Khe Sanh adalah 205 Marinir tewas lebih dari 1.600 terluka.

Viva.co.id

Ikuti kami di instagram @militerysindonesia

Artikel Terkait