![]() |
Ilustrasi militer Irak |
Baghdad - Upaya pencarian tiga warga negara Amerika Serikat yang diculik di Irak masih dilakukan. Intelijen Irak menyebut ketiganya disekap oleh milisi Syiah yang didukung Iran.
Disampaikan seorang pejabat Irak yang enggan disebut namanya, seperti dilansir Reuters, Rabu (20/1/2016), bahwa sekelompok pria bersenjata tak dikenal menculik ketiga warga AS dari sebuah kediaman swasta di distrik Dora, Baghdad pada Jumat (15/1). Ketiganya merupakan warga AS pertama yang diculik di Irak sejak penarikan tentara AS pada tahun 2011.
Sedangkan menurut sumber pemerintahan AS, otoritas AS tidak memiliki alasan untuk mempercayai Iran berada di balik penculikan ini. AS, masih menurut sumber tersebut, juga tidak meyakini ketiga warganya kini ditahan di Iran, yang memang berbatasan dengan Irak.
"Mereka diculik karena mereka warga negara Amerika, bukan karena alasan finansial maupun personal," tutur salah satu sumber intelijen Irak di Baghdad. Ketiga warga AS itu dipekerjakan oleh sebuah perusahaan kecil yang melakukan proyek untuk General Dynamics Corp, di bawah kontrak kerja yang lebih besar dengan militer AS.
Pemerintahan Irak selama ini berjuang untuk memperkuat kekuasaan atas milisi Syiah, yang banyak bertempur melawan militer AS saat invasi tahun 2003 lalu. Milisi Syiah juga banyak dituding mendalangi pembunuhan dan penculikan warga AS di Irak.
Seorang pengamat yang berbasis di Baghdad dan juga menjadi penasihat pemerintah Irak, Hisham al-Hashemi menyebut penculikan ini dimaksudkan untuk mempermalukan dan memperlemah pemerintahan Perdana Menteri Haider al-Abadi, yang berusaha menyeimbangkan hubungan negaranya dengan Iran dan juga AS.
"Milisi (Syiah) marah dengan kesuksesan militer (Irak) di Ramadi, yang dicapai dengan bantuan koalisi pimpinan AS dan tanpa keterlibatan mereka," sebutnya.
Dalam pertempuran merebut Ramadi dari militan radikal Islamic State of Iraq and Syria (ISIS), milisi Syiah sengaja tidak dilibatkan karena dikhawatirkan memicu ketegangan sektarian di antara populasi Sunni di kota tersebut.
Departemen Luar Negeri AS menyatakan pihaknya terus bekerja sama dengan otoritas Irak untuk mencari 3 warganya yang hilang, tanpa menyebut mereka diculik. Sebagai upaya pencarian, pasukan keamanan Irak mendirikan pos-pos pemeriksaan di distrik Dora dan juga mengerahkan dua helikopter militer serta kendaraan-kendaraan SUV milik polisi untuk membantu pencarian.