Salah satu Perwira Tinggi TNI Angkatan Laut telah menerima penghargaan dari Pemerintah Australia dalam sebuah upacara di kantor Kedutaan Australia, Jakarta, beberapa waktu yang lalu. Mantan Kepala Staf TNI Angkatan Laut Laksamana TNI (Purn) Dr. Marsetio telah terpilih untuk menerima perwira kehormatan Order Of Australia (Divisi Militer), sebagai bentuk pengakuan terhadap upaya tanpa lelah untuk memperkuat hubungan antara Indonesia dan Australia.
Duta Besar Australia untuk Indonesia Paul Grigson mengatakan penghargaan ini mengakui karir cemerlang Laksamana TNI (Purn) Dr. Marsetio khususnya peran yang penting dalam memfasilitasi koordinasi dan kolaborasi antara kedua angkatan pertahanan sepanjang kurun waktu masa tugasnya.
Kutipan dari penghargaan ini menyebutkan karya Laksamana TNI (Purn) Dr. Marsetio dalam membangun kembali latihan gabungan reguler antara TNI AL dan Royal Australian Navy, operasi-operasi patroli yang terkoordinir, dan diplomasi pertahanan yang pragmatis dan terbuka pada masa sulit di tahun 1999 dan 2014, sehingga lahirlah kenegarawan dan kepemimpinan militer,” Duta Besar Grigson dalam sambutannya.
“Penghargaan itu juga mengakui upaya-upaya beliau untuk memodernisir Angkatan Laut Indonesia yang menjadikannya kekuatan maritim utama di Kawasan Asia,” katanya.
Order of Australia (AO) mengakui pencapaian dan pelayanan luar biasa. Penghargaan ini sangat sedikit diberikan setiap tahunnya, dan lebih sedikit lagi disematkan pada petinggi dari negara lain.
Laksamana Marsetio bukan hanya seorang perwira TNI AL namun juga sebagai penulis dan kerap kali menjadi dosen tamu di berbagai macam universitas dan menjadi dosen tetap di Universitas Pertahanan Indonesia. seperti yang kita ketahui bukunya yang berjudul Sea Power Indonesia memberikan gambaran bagaimana kekuatan pertahanan laut kita saat ini dan menatap pertahanan laut di masa depan.
Duta Besar Australia untuk Indonesia Paul Grigson mengatakan penghargaan ini mengakui karir cemerlang Laksamana TNI (Purn) Dr. Marsetio khususnya peran yang penting dalam memfasilitasi koordinasi dan kolaborasi antara kedua angkatan pertahanan sepanjang kurun waktu masa tugasnya.
Kutipan dari penghargaan ini menyebutkan karya Laksamana TNI (Purn) Dr. Marsetio dalam membangun kembali latihan gabungan reguler antara TNI AL dan Royal Australian Navy, operasi-operasi patroli yang terkoordinir, dan diplomasi pertahanan yang pragmatis dan terbuka pada masa sulit di tahun 1999 dan 2014, sehingga lahirlah kenegarawan dan kepemimpinan militer,” Duta Besar Grigson dalam sambutannya.
“Penghargaan itu juga mengakui upaya-upaya beliau untuk memodernisir Angkatan Laut Indonesia yang menjadikannya kekuatan maritim utama di Kawasan Asia,” katanya.
Order of Australia (AO) mengakui pencapaian dan pelayanan luar biasa. Penghargaan ini sangat sedikit diberikan setiap tahunnya, dan lebih sedikit lagi disematkan pada petinggi dari negara lain.
Laksamana Marsetio bukan hanya seorang perwira TNI AL namun juga sebagai penulis dan kerap kali menjadi dosen tamu di berbagai macam universitas dan menjadi dosen tetap di Universitas Pertahanan Indonesia. seperti yang kita ketahui bukunya yang berjudul Sea Power Indonesia memberikan gambaran bagaimana kekuatan pertahanan laut kita saat ini dan menatap pertahanan laut di masa depan.
1 komentar so far