Amerika Nyaris Bikin Kiamat

Ilustrasi
Amerika Serikat akhirnya membuka dokumen rahasia tentang insiden jatuhnya dua bom nuklir pada 21 Januari 1961 di wilayah Goldsboro. Jika semula mereka mengakui tidak ada yang berbahaya dalam kejadian itu, kini dari dokumen yang sudah dibuka itu menunjukkan Amerika nyaris membuat bencana paling besar dalam sejarah kehidupan manusia.

Dua bom nuklir yang jatuh saat kecelakaan militer lebih dari 50 tahun yang lalu ternyata nyaris meledak. Padahal bom tersebut memiliki kekuatan empat megaton.

Dokumen top secret itu dirilis oleh Arsip Keamanan Nasional pada awal Oktober 2015. Dan dokumen itu menunjukkan betapa ledakan super dahsyat hampir saja terjadi jika tidak ada kesalahan teknis yang menguntungkan.
Disebutkan salah satu dari dua bom tersebut sudah beralih mode dari “safe” (aman) ke “armed” (siap meledak). Sementara satu bom lainnya relative aman karena parasut yang dipasangkan di bom tersebut mengembang. Bom ini memiliki potensi untuk membuat sebuah ledakan seperti yang ada di Hirosima.

Laporan itu menyebutkan karena senjata kedua meluncur cepat karena parasut tidak berhasil mengembang maka mode senjata berubah. Ini adalah langkah dalam urutan peledakan. “Senjata kedua hampir saja meledak karena mode sudah pada armed tetapi untungnya sebuah hentakan merusak kontak saklar hingga akhirnya tidak meledak,” demikian bunyi laporan itu.

Padahal senjata kedua ini berkekuatan empat megaton bom nuklir atau dua kali lipat dari bom yang dijatuhkan di Hirosima dan Nagasagi yang menghancurkan Jepang selama lebih dari satu generasi. Jika bom yang jatuh itu benar-benar meledak maka akibat yang akan muncul adalah 190 kali lebih buruk dari bom yang mengakhiri Perang Dunia II tersebut.

Insiden Goldsboro terjadi ketika pesawat pembom B-52 mendapat masalah setelah lepas landas dari pangkalan udara Seymour Johnson berbasis di Goldsboro untuk penerbangan rutin di sepanjang Pantai Timur. Ketika terjadi masalah pada pesawat, bom hidrogen yang dibawa B-52 itu jatuh di tempat terpisah.

Satu bom jatuh di sebuah lapangan dekat Faro, North Carolina. Bom tersebut berhasil mengembang parasutnya dan jatuh tanpa meledak, karena parasutnya tersangkut di cabang-cabang pohon. Satu bom lainnya jatuh ke areal pertanial Big Daddy Road. Bom ini parasutnya tak berhasil mengembang, jatuh di areal pertanian. Bom inilah yang hampir saja meledak jika saklarnya tidak rusak.

Bisa dibayangkan kalau kedua bom meledak saat itu. Bukan mustahil, Amerika akan rata dengan tanah. Dalam perhitungan jika bom meledak, dampak mematikan bisa saja meliputi wilayah Washington, Baltimore, Philadelphia hingga ke utara kota New York, yang bisa menyebabkan jutaan nyawa melayang. Benar-benar kiamat

Ikuti kami di instagram @militerysindonesia

Artikel Terkait