Savinna: Prototipe Drone Laut Karya Mahasiswa UGM


Dunia drone alias wahana nirawak di Indonesia kian ramai dan kini mendapat pengakuan cukup tinggi, sebut saja TNI AU yang belum lama meresmikan Skadron Udara 51 yang berisikan drone Wulung (UAV/ Unmmaned Aerial Vehicle) di lanud Supadio, Pontianak. Meski debut UAV di Indonesia masih jauh dari harapan, nyatanya turunan teknologi yang serupa juga mulai di implementasi ke platform lain, yakni drone dalam wujud kapal yang melaju di perairan. Dalam istilah kondangnya disebut USV (Unmanned Surface Vessel).

Meski tak ada kaitan langsung dengan terapan alutsista, Malik Khidir, 23 tahun, mahasiswa dari Fakultas MIPA Universitas Gadjah Mada jurusan Elektronika dan Instumentasi, berhasil membuat terobosan dengan menciptakan prototipe USV yang diberi label Savinna. Sekilas desain Savinna terlihat biasa-biasa saja, namum untuk sistem kendali dan fungsi, Savinna dapat berbuat lebih jauh.

Seperti halnya drone UAV, Savinna dapat digunakan tanpa adanya kendali langsung dari manusia. USV ini bekerja dalam dua mode, yaitu secara autonomous, dengan memanfaatkan koordinat GPS (Global Positioning System) sebagai titik acuan dari koordinat yang dituju, atau mode kedua dengan remote control, di mana kapal bisa beroperasi sesuai masukan yang diberikan operator dari ground control.



Malik Khidir menyebut fungsi yang dapat dikerjakan olehSavinna mencakup pengamatan, baik untuk pengamatan kondisi permukaan air, ataupun untuk mengetahui kondisi permukaan di bawah air. Hal ini dimungkinkan dengan memanfaatkan sensor echosounder, yang merupakan salah satu jenis sonar dengan cara memantulkan gelombang suara berfrekuensi tinggi ke dasar permukaan laut. Dari situ dapat dihasilkan data bentuk permukaan dasar laut, yang kemudian dapat berguna untuk menentukan jalur kapal besar agar tidak mengalami benturan dengan permukaan bawah laut, terutama pada perairan dangkal. Selain itu, bisa juga untuk melakukan survei untuk mengetahui keberadaan kumpulan ikan.Sehingga dapat dilakukan pemetaan wilayah, di mana terdapat banyak ikan.

Bisa Digunakan Untuk Misi Militer

Dalam proyeksi kedepan, Savinna bisa juga bergerak di ranah pertahanan wilayah. Savinna dapat berfungsi sebagai pengintai pada titik-titik tertentu di laut. Dalam melakukan fungsinya sebagai pengintai, Savinna akan ditempatkan dalam kondisi statis di tengah laut. Karena memiliki kemampuan untuk mengoreksi posisi, maka walaupun terkena sapuan gelombang, Savinna tetap bisa mempertahankan posisinya di titik tersebut.

Dalam fungsi ini, Savinna ibarat pos pemantau untuk mengawasi hal-hal yang terjadi di wilayah tersebut. Data dari Savinna dikirim ke Ground Control Station menggunakan sinyal radio atau memanfaatkan satelit komunikasi. Data yang dikirim sudah di enkripsi terlebih dahulu, sehingga walaupun data tersebut disadap oleh pihak tertentu, maka data dari Savinna tetap tidak bisa terbaca oleh si penyadap. Bila dikembangkan lebih lanjut, dimensi diperbesar dan kapasitas serta spesikasi disempurkan, bukan tak mungkin bila nantinya Savinna dapat menggantikan peran penggunaan kapal-kapal patroli.

Siapakah sosok Savinna? USV berbahan fiberglass dengan cat warna putih ini digerakkan oleh dua propeller. Kapal mengusung desain katamaran, punya kecepatan rata-rata 6 knots dan jarak jelajah hingga 20 kilometer. Dari sisi endurance, Savinna mampu bertahan hingga 6 jam dengan sumber tenaga hanya berupa baterai 12V 80Ah. Untuk sumber tenaga masih bisa diupgrade lebih besar lagi, sehingga waktu jelajahnya dapat bertahan lebih lama lagi. Savinna punya dimensi panjang 2 meter, lebar 1 meter, dan tinggi 0,5 meter. Pada tahap ini, Savinna masih dalam tahap prototipe. Kedepannya dimensi akan diperbesar dan dayajelajah kappal dapat ditambah.


Belum lama berselang, pada ajang pembukaan ICE (Indonesia Convention Exhibition) di kawasang Bumi Serpong Damai, Tangerang, 4 Agustus 2015, Presiden Jokowi berkesempatan meninjau booth UGM, salah satunya secara khusus Presiden sempat meninjau langsung prototipe Savinna. Dalam kancah USV di Tanah Air, sebelumnya PT. Lundin Industry Invest (North Sea Boats) yang kondang sebagai galangan spesialis kapal trimaran, memperkenalkan prototipe Bonefish, yang tak lain USV berkonsep trimaran (kapal berlunas tiga) dengan kapabilitas stealth. Bonefish yang material lambungnya dibalut material serat karbon (carbon fiber) bisa disetarakan kemampuannya dengan KCR (Kapal Cepat Rudal). Bonefish ini nantinya disiapkan untuk bisa menggotong rudal anti kapal RBS15 Mk3 yang berkecepatan subsonik.

Ikuti kami di instagram @militerysindonesia

Artikel Terkait