Monumen Jet Tempur MiG-17 Hadir di Kota Batu

MiG 17 adalah pengembangan dari MiG 15, yang mulai aktif pada 1952. Indonesia pernah memiliki MiG 17F dan MiG 17 PF, dan menggunakanya pada persiapan operasi Trikora pada 1962. Pesawat tempur subsonik ini terlibat dalam perang Vietnam, perang Korea, dan konflik Arab-Israel.
Pemerintah Kota Batu, Jawa Timur, menambah lagi obyek wisata di wilayahnya. Kali ini berupa monumen pesawat tempur MiG-17 dan lukisan raksasa yang diresmikan Wali Kota Batu Eddy Rumpoko, Senin, 20 April 2015.

Peresmian monumen pesawat MiG-17 dilakukan di kawasan Stadion Gelora Brantas, Jalan Sultan Agung, Kota Batu. Pesawat tersebut sumbangan dari Pangkalan Udara Abdulrachman Saleh. "Nanti juga ada monumen pesawat tempur yang lain," kata Eddy sambil menambahkan Kota Batu mampu menampung 50 pesawat untuk monumen di sejumlah titik.

Monumen selain menunjukkan gaharnya kekuatan militer juga menampilkan sejarah masing-masing pesawat tempur. Tujuannya, masyarakat mengenal pesawat andalan selama ini. "Daripada digudangkan lebih baik untuk monumen agar masyarakat mengetahui pesawat tempur," ujarnya. 

Selain monumen, lukisan raksasa karya tujuh perupa asli Batu juga diresmikan untuk mempercantik Kota Batu. Monumen dan lukisan diharapkan mampu menarik wisatawan berkunjung ke Batu.

Pemerintah Kota Batu juga resmi memiliki Perpustakaan Kota Batu yang mengoleksi aneka jenis buku, terutama buku pengetahuan umum mengenai pariwisata dan pertanian organik. "Sehingga warga Batu bisa melihat monumen pesawat tempur dan membaca buku di taman Kota," kata Eddy.

Komandan Pangkalan Udara Abdulrachman Saleh, Marsekal Pertama Sungkono, menegaskan, pesawat MiG-17 merupakan aset TNI Angkatan Udara. Kehadiran monumen pesawat itu diharapkan meningkatkan kecintaan terhadap dunia dirgantara dan TNI Angkatan Udara. "Juga menumbukan semangat patriotik," ujarnya.

Pesawat MiG-17 terlibat dalam operasi pembebasan Irian Barat (Papua) TRIKORA 1962. Seluruh pesawat jenis itu telah dipensiunkan sejak 1969. Monumen sekaligus untuk mengenang jasa pejuang dalam mempertahankan kemerdekaan. Sungkono berpesan agar monumen pesawat dijaga dan dipelihara sebaik-baiknya.

Pesawat MiG-17 dengan kode NATO "Fresco" merupakan pesawat jet tempur produksi Uni Sovyet tahun 1952. Pesawat ini merupakan pengembangan MiG-15. Pesawat ini umumnya digunakan di negara-negara Pakta Warsawa, Afrika, dan Asia.  (TEMPO)

Ikuti kami di instagram @militerysindonesia

Artikel Terkait