Ekonomi RI Sedang Lesu, Ini Penyebabnya


Pertumbuhan ekonomi Indonesia di kuartal I-2015 sulit tumbuh di atas 5%. Ekonomi di awal tahun disebut berbagai pihak tengah lesu. Ada 2 yang jadi penyebab lesunya perekonomian di awal tahun.

Tony Prasentiantono, Kepala Ekonom Bank Permata menuturkan, penyebab lesunya ekonomi berasal dari dua hal. Penyebabnya dari sisi pemerintah dan swasta, yang menurutnya tidak bisa didorong tumbuh cepat.

"Perekonomian tidak bisa tumbuh karena kedua sektor, yaitu swasta dan pemerintah. Sama-sama mandek, stagnan, cuma tumbuh rendah," ujar Tony kepada detikFinance, Selasa (28/4/2015).

Peran pemerintah untuk mendorong pertumbuhan ekonomi adalah dari sisi belanja. Namun karena Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara Perubahan (APBN-P) 2015 baru disahkan pada Februari, maka belanja pemerintah pun belum optimal.

"Sektor belanja APBN kembali dilanda rendahnya absorpsi (penyerapan)," terang Tony.

Dari sisi investor, kata Tony, memang terkesan wait and see atau menunggu. Maka dari itu pertumbuhan investasi masih rendah. Begitu juga dengan ekspor yang justru secara volume bahkan turun.

"‎Investor cenderung menunggu (wait and see)," tegasnya Kenapa investor memilih menunggu?

Tony menjelaskan, ada persoalan internal yang cukup menarik perhatian berbagai pihak. Di antaranya adalah kondisi nilai tukar rupiah yang melemah tajam atas dolar Amerika Serikat (AS) dan kisruh pemilihan Kapolri.

"Ini karena terombang-ambing kurs rupiah yang tidak stabil. Rupiah terus merosot bukan cuma karena faktor eksternal, namun juga pasar dihinggapi kurang percaya terhadap kinerja kabinet Jokowi. Sikap Jokowi yang lemah dalam masalah Kapolri, memperburuk confidence (kepercayaan)," papar Tony.(Detik)

Ikuti kami di instagram @militerysindonesia

Artikel Terkait