Korut dikabarkan akan menguji coba rudal balistik No-Dong yang bisa melesat 1.300 Km. Foto: Itar-Tass / AP. |
Media Korea Selatan (Korsel), Yonhap, pada Selasa (3/3/2015) melaporkan, bahwa Korea Utara (Korut) sedang mempersiapkan diri untuk menguji coba rudal balistik No-Dong. Rudal balistik ini mampu melesat hingga sejauh 1.300 Km.
Media Korsel yang mengutip sumber di lembaga Pemerintah Korsel menyatakan, dalam beberapa hari terakhir, ada peningkatan aktivitas di wilayah Ptongan-pukto. Dua peluncur rudal dilaporkan berada di wilayah itu.
Namun, kebenaran dari laporan media Korsel itu belum bisa diverifikasi. Kemarin, pemerintah Korut menyatakan, bahwa Semenanjung Korea sudah di ambang perang. Korut juga bersumpah akan menyerang Amerika Serikat (AS) dan Korea Selatan (Korsel) tanpa ampun karena menggelar latihan perang gabungan besar-besaran.
Sebagai luapan kemarahan, Korut juga telah menembakkan rudal jarak pendek ke Laut Timur menjelang dimulainya latihan perang gabungan antara militer Seoul dan Washington.
”Situasi di Semenanjung Korea kembali di ambang perang,” tulis kantor berita KCNA, mengutip juru bicara Tentara Rakyat Korea (KPA).
”Satu-satunya cara untuk mengatasi agresi dan perang oleh imperialis AS dan pengikutnya bukanlah dengan dialog atau perdamaian. Mereka harus diatasi hanya dengan serangan tanpa ampun,” lanjut laporan kantor berita pemerintah Korut itu.
Sumber
Media Korsel yang mengutip sumber di lembaga Pemerintah Korsel menyatakan, dalam beberapa hari terakhir, ada peningkatan aktivitas di wilayah Ptongan-pukto. Dua peluncur rudal dilaporkan berada di wilayah itu.
Namun, kebenaran dari laporan media Korsel itu belum bisa diverifikasi. Kemarin, pemerintah Korut menyatakan, bahwa Semenanjung Korea sudah di ambang perang. Korut juga bersumpah akan menyerang Amerika Serikat (AS) dan Korea Selatan (Korsel) tanpa ampun karena menggelar latihan perang gabungan besar-besaran.
Sebagai luapan kemarahan, Korut juga telah menembakkan rudal jarak pendek ke Laut Timur menjelang dimulainya latihan perang gabungan antara militer Seoul dan Washington.
”Situasi di Semenanjung Korea kembali di ambang perang,” tulis kantor berita KCNA, mengutip juru bicara Tentara Rakyat Korea (KPA).
”Satu-satunya cara untuk mengatasi agresi dan perang oleh imperialis AS dan pengikutnya bukanlah dengan dialog atau perdamaian. Mereka harus diatasi hanya dengan serangan tanpa ampun,” lanjut laporan kantor berita pemerintah Korut itu.
Sumber