5 Fakta pesawat Jupiter TNI AU tabrakan di Malaysia

Aksi manuver tim Jupiter
Kecelakaan pesawat TNI AU saat melakukan aksi aerobatik kembali terjadi. Kemarin siang, dua pesawat dari Tim Aerobatik Jupiter TNI AU saling tabrakan saat melakukan manuver dalam gladi resik Eksibisi Maritim dan Kedirgantaraan Langkawi 2015 di Langkawi, Malaysia, Minggu (15/3).

Insiden ini terjadi sekitar pukul 14.00 Wib waktu setempat atau 13.00 Wib.

Kedua pesawat itu terbakar sesaat setelah tabrakan dan kemudian jatuh. Saat menghujam tanah, timbul ledakan yang disertai bumbungan asap hitam pekat mengepul ke udara. Berikut fakta lengkap tabrakan dua pesawat jenis KT-1B Woong Bee buatan Korsel ini:


1. Semua pilot dan back seater selamat karena kursi lontar 


Dua dari enam pesawat Tim Aerobatik Jupiter TNI AU jenis KT-1B Woong Bee tabrakan di Langkawi, Malaysia. Beruntung, para pilot dan back seater (penerbang di kursi belakang) selamat berkat kursi pelontar.

"Empatnya (2 pilot dan 2 back seater) selamat dari kursi pelontar. Mereka selamat semua tidak ada yang luka," kata Kadispen TNI AU Marsekal Pertama Hadi Tjahjanto saat dikonfirmasi, Minggu (15/3).

Karena insiden ini, kegiatan gladi resik dihentikan sementara.

2.Satu pesawat Jupiter TNI AU timpa rumah, 2 warga luka 


Salah satu pesawat Tim Jupiter TNI AU yang bertabrakan dilaporkan jatuh di Kampung Gelam, Kedawang, Minggu (15/3). Pesawat jenis Wong Bee KT-1B itu menimpa rumah warga yang mengakibatkan dua penghuni luka ringan.

Seperti foto yang dilansir dari Berita Harian, rumah warga tersebut juga terbakar dengan atap yang sudah jebol. Insiden tersebut lantas menjadi tontonan warga sekitar.

3.Usai tabrakan, pilot Jupiter masih bisa pegang ponsel 


Dua pilot Tim Aerobatik Jupiter TNI AU selamat setelah tabrakan saat gladi resik Eksibisi Maritim dan Kedirgantaraan Langkawi 2015 di Langkawi, Malaysia. Mereka selamat berkat kursi lontar.

Begitu mendarat dengan menggunakan parasut, keduanya langsung ditandu. Salah satu pilot yang belum diketahui namanya bahkan masih sempat menggunakan telepon selulernya saat sedang ditandu.

Berdasarkan foto yang ditampilkan Malaysian Insider, Minggu (15/3), pilot yang berseragam merah itu mengangkat ponselnya ke hadapan wajah saat masih digotong. Sementara, penutup kepala dan mulut masih melekat di wajahnya.


4. Menhan Ryamizard & Menhan Malaysia jenguk pilot Jupiter 


Menteri Pertahanan Ryamizard Ryacudu telah menjenguk pilot TNI Angkatan Udara dari tim aerobatik Jupiter yang mengalami tabrakan di Langkawi, Negara Bagian Kedah, Malaysia. Dalam kunjungan ke rumah sakit itu, Ryamizard ditemani Menteri Pertahanan Malaysia Hishamuddin Hussein.

Dalam posting akun Twitter-nya semalam, Hisammuddin mengatakan kondisi dua pilot dan dua ko-pilot tim Jupiter itu baik-baik saja. "Syukurlah mereka selamat. Semangat mereka tetap membumbung tinggi," ujarnya seperti dikutip merdeka.com, Minggu (15/3).

Pilot dan ko-pilot kedua pesawat itu berhasil melontarkan diri beberapa detik setelah bersenggolan. Manuver mengait ekor pesawat gagal, sehingga memicu kerusakan mesin, seperti terlihat dari rekaman amatir warga di sekitar pameran dirgantara itu.

Rombongan Hishamuddin dan Menhan Ryamizard juga mendatangi bangsal perawatan warga. Diketahui dua warga di dekat MIEC Kedah juga menjadi korban, karena badan pesawat menabrak kawasan sekitar rumah mereka. Dilaporkan beberapa rumah terbakar akibat insiden itu.


5. Jupiter adalah sebutan untuk instruktur terbang di Lanud Adisutjipto 


Dua dari enam pesawat Tim aerobatik Jupiter TNI AU tabrakan dan akhirnya jatuh di Langkawi, Malaysia pada Minggu (15/3) sekitar pukul 14.00 waktu setempat. Pesawat tersebut jatuh saat melakukan manuver dalam gladi resik Langkawi International Maritime dan Aerospace (LIMA) 2015.

Untungnya tidak ada korban jiwa dalam kecelakaan tersebut. Insiden pesawat Jupiter TNI AU itu pun langsung meramaikan media sosial.

Melihat ke belakang, nama Jupiter berasal dari sebutan para instruktur penerbang yang mengajar di Lanud Adisutjipto. Pada 5 Oktober 1997, pesawat Jupiter tampil pertama kali pada peringatan HUT TNI dengan menggunakan 4 pesawat MK 53 HS Hawk.

Pada tahun 2002, tim aerobatik Jupiter sempat dihentikan dalam berbagai kegiatan. Pada tahun 2008, TNI AU mulai merintis kembali team aerobaticnya dengan menggunakan pesawat KT 1 Woongbee buatan korea yang memperkuat Skadik 102.

Pada tahun yang sama, tim tampil pertama kali dengan 4 pesawat pada upacara wingday Sekolah Penerbang TNI AU.

Tampilan baru yang lebih menawan diawali pada awal 2011 dengan menggunakan 6 pesawat yang telah di cat merah putih dengan manuver yang lebih bervariasi.

Instruktur pertama Tim Jupiter adalah Kolonel Pnb Anang 'Morgan' Nurhadi yang merupakan lulusan Akademi TNI AU angkatan tahun 1987. Mantan komandan Wing Pendidikan Terbang yang pernah menjabat sebagai komandan Lanud Banjarmasin ini memiliki pengalaman ribuan jam terbang dan pernah menerbangkan beberapa tipe pesawat antara lain AS-202 Bravo, T-34 C, Kt-1 B, Hawk MK 53, F-5 Tiger dan F-16.

Instruktur kedua adalah Mayor Pnb James 'Octopus' Singal saat ini menjabat sebagai komandan.
Skadron Udara 21 yang tidak lama lagi akan menggunakan pesawat Super Tucano buatan Brazil. Octopus, pria kelahiran Airmadidi Sulawesi Utara adalah alumnus AAU 1996 saat ini aktif mengajar formasi aerobatik JAT di tengah kesibukannya sebagai Komandan Skadron Udara 21. beberapa pesawat yang pernah diterbangkannya antara lain : AS-202 Bravo, T-34 C, Kt-1 B, Hawk MK 53 dan F-5 Tiger.

Instruktur ketiga adalah Mayor Pnb Feri 'Mirage' Yunaldi yang merupakan penerbang asal Pariaman Sumatera Barat, merupakan ex Jupiter 2. Alumnus AAU 1997 dan penggemar masakan pedas ini pernah menerbangkan beberapa jenis pesawat antara lain AS-202 Bravo, T-34 C, Kt-1 B, Hawk MK 53 dan Hawk 109/2. (Merdeka)

Ikuti kami di instagram @militerysindonesia

Artikel Terkait