KAIRO - Presiden Rusia Vladimir Putin memberikan cinderamata yang tidak biasa ketika dirinya melakukan kunjungan kenegaraan ke Mesir. Bila pada umumnya, seorang kepala negara akan membawa plakat, Putin justru memberikan senjata sebagai cinderamata pada Presiden Mesir, Abdel Fatah el-Sisi.
Melansir Reuters, Rabu (11/2/2015), dengan wajah sedikit tersenyum, pemimpin Negeri Beruang Merah itu memberikan senjata laras panjang jenis Kalashnikov AK-47 kepada el-Sisi. Kalashnikov merupakan salah satu senjata yang menjadi kebanggaan Rusia.
Sementara itu, Sisi yang terlihat sedikit terkejut membalas dengan memberikan sebuah cinderamata berbentuk plakat dengan wajah Putin terukir di dalamnya. Kunjungan Putin ke Mesir adalah kunjungan pertama pemimpin Rusia dalam satu dekade terakhir.
Dalam pertemuan tersebut, kedua negara sepakat untuk memperkuat hubungan bilateral kedua negara dalam berbagai hal, termasuk di dalamnya ekonomi, perdagangan dan juga militer. Mesir dikabarkan membeli beberapa senjata dan peralatan perang buatan Rusia.
Selain membahas hubungan bilateral kedua negara, keduanya juga membahas beberapa isu hangat di Timur Tengah. Mulai dari isu Israel-Palestina, hingga Suriah, dimana keduanya berharap bisa membantu untuk menyelesaikan konflik di Suriah.
Melansir Reuters, Rabu (11/2/2015), dengan wajah sedikit tersenyum, pemimpin Negeri Beruang Merah itu memberikan senjata laras panjang jenis Kalashnikov AK-47 kepada el-Sisi. Kalashnikov merupakan salah satu senjata yang menjadi kebanggaan Rusia.
Sementara itu, Sisi yang terlihat sedikit terkejut membalas dengan memberikan sebuah cinderamata berbentuk plakat dengan wajah Putin terukir di dalamnya. Kunjungan Putin ke Mesir adalah kunjungan pertama pemimpin Rusia dalam satu dekade terakhir.
Dalam pertemuan tersebut, kedua negara sepakat untuk memperkuat hubungan bilateral kedua negara dalam berbagai hal, termasuk di dalamnya ekonomi, perdagangan dan juga militer. Mesir dikabarkan membeli beberapa senjata dan peralatan perang buatan Rusia.
Selain membahas hubungan bilateral kedua negara, keduanya juga membahas beberapa isu hangat di Timur Tengah. Mulai dari isu Israel-Palestina, hingga Suriah, dimana keduanya berharap bisa membantu untuk menyelesaikan konflik di Suriah.