Perbandingan kekuatan TNI dan Israel

Anggota Kostrad wanita di Monas. ©2014 merdeka.com/arie basuki
Merdeka.com - Situs Global Fire Power awal Februari 2015 melansir daftar termutakhir indeks kekuatan militer global. Dalam daftar tersebut, Indonesia melorot ke posisi 19 dunia, setelah sebelumnya sempat mencapai ranking 15 pada survei 2013.

Padahal, ketika itu posisi Indonesia dua tahun lalu persis di bawah kekuatan tempur Israel. Tak hanya itu, rencana TNI Angkatan Udara membeli jet tempur Sukhoi Su-35 tak masuk ke dalam hitungan.

Dalam rilis terbaru, disebutkan bahwa kekuatan militer Indonesia diarahkan terutama untuk menangkal terorisme di dalam dan luar negeri. Dari catatan merdeka.com, Indonesia disalip Jepang, Taiwan, Kanada, dan Polandia.

Secara kekuatan dan teknologi, Indonesia memang terpaut di bawah Israel tak lepas dari konsumsi bahan bakar minyak yang cukup tinggi dan defisit. Saat ini, Indonesia memproduksi minyak mentah 983 ribu barel pe rhari, tapi defisit konsumsi mencapai 1,3 juta barel. Cadangan minyak tinggal 4 miliar barel.

Bandingkan dengan Israel, negara ini memiliki cadangan minyak 11,5 juta barel. Tapi kandungan tersebut disimpan. Negara Zionis pilih mengimpor 170 ribu barel minyak per hari.

Lalu bagaimana perbandingan kekuatan TNI dan Israel saat ini:

1.Angkatan Darat

Ahok jajal senjata TNI AD.
Pasukan darat memiliki peran penting dalam sebuah pertempuran. Tugas mereka adalah melakukan penguasaan terhadap suatu wilayah dari tangan musuh. Ini kekuatan tempur darat antara Indonesia dan Israel.

Indonesia:
Militer aktif: 476.000 personel; Cadangan: 400.000 personel.

Tank: 374 unit;
Ranpur: 1.172 unit;
Self-propelled guns: 91 unit;
Artileri: 94 unit;
Peluncur roket: 84 unit.

Israel:
Militer aktif: 176.500 personel;
Cadangan: 445.000 personel.

Tank: 3.870 unit;
Ranpur: 9.436 unit;
Self-Propelled Guns: 706 unit;
Artileri: 350 unit;
Peluncur roket: 88 unit.


2. Angkatan Udara

HUT TNI AU
Dalam kemiliteran penguasaan udara tidak bisa dipandang sebelah mata. Jika udara berhasil dikuasai, maka penguasaan suatu wilayah dapat lebih mudah dilaksanakan. Ini kekuatan udara antara Indonesia dan Israel.

Indonesia:
Jumlah pesawat: 381 unit.

Pesawat tempur/pencegat: 85 unit; Pesawat angkut: 162 unit;
Pesawat latih: 92 unit;
Helikopter: 149 unit;
Helikopter tempur: 5 unit.

Israel
Jumlah pesawat: 680 unit.

Pesawat tempur: 486 unit;
Pesawat angkut: 98 unit;
Pesawat latih: 245 unit;
Helikopter: 143 unit;
Helikopter tempur: 48 unit.


3. Angkatan Laut

Kapal Selam TNI AL
Di samping udara dan darat, kekuatan laut juga memiliki peran penting dalam menjaga kedaulatan suatu negara. Tak hanya itu, laut juga memiliki peran penting dalam melaksanakan invansi militer seperti yang terjadi ketika D-Day saat berlangsungnya Perang Dunia 2. Ini kekuatan antara Indonesia dan Israel.

Indonesia:
Jumlah kapal: 197 unit.

Frigat: 6 unit;
Korvet: 26 unit;
Kapal selam: 2 unit;
Patroli pantai: 84 unit;
Kapal ranjau: 12 unit.

Israel:
Jumlah kapal: 110 unit.

Frigat: 3 unit;
Perusak: 3unit;
Korvet: 5 unit;
Kapal selam: 14 unit;
Patroli pantai: 66 unit.

Ikuti kami di instagram @militerysindonesia

Artikel Terkait