Dirut Pindad dibebani target peningkatan produksi 40 persen

Alutsista PINDAD
Silmy Karim, Direktur Utama PT Pindad baru, dibebani target untuk meningkatkan kapasitas produksi BUMN produsen alat pertahanan dan keamanan itu. Silmi ditunjuk untuk menggantikan Sudirman Said, saat ini Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM).

"Produknya banyak, saya nanti takut salah, peluru ada macem-macem. Yang jelas ada potensi Pindad untuk berkembang bahkan ada arahan dari Pak Andi Widjajanto (Sekretaris Kabinet) menyampaikan kapasitas pindad harus ditingkatkan sebesar 40 persen," kata mantan staf ahli menteri pertahanan itu, di Kementerian BUMN, Jakarta, Senin (22/12).

Dia mengungkapkan, banyak produk Pindad diminati oleh industri pertahanan dan keamanan. Semisal, peluru, kendaraan tempur, dan senjata.

"Banyak banget itu. Ini ada peluru, panser. Ada peningkatan permintaan kepada Pindad minimal 40 persen," ujarnya.

Dia menambahkan, Pindad bakal fokus memenuhi rencana kebutuhan TNI-Polri hingga 25 tahun ke depan. Selain itu, Silmy juga berjanji membenahi kualitas produk Pindad.

"Misalnya belum mampu amunisi kaliber besar. Saya akan melakukan kerjasama pihak asing, dengan joint production kita buka itu," katanya. "Saya sebelumnya di Kemenhan bidang kerja sama sehingga itu menjadi salah satu upaya saya supaya lebih cepat untuk kita menguasai teknologi," jelas dia.

Sumber : MERDEKA

Ikuti kami di instagram @militerysindonesia

Artikel Terkait