Cerita masa kecil dan pergantian nama Soekarno di 'Ndalem Pojok'

Rumah masa kecil Soekarno. ©2014 merdeka.com/Imam Mubarok
Hari ini merupakan hari lahir presiden pertama Soekarno . Proklamator yang lahir 6 Juni 1901 ternyata pernah bermukim dan menghabiskan masa kecilnya di Dusun Krapak, Desa Pojok, Kecamatan Wates, Kabupaten Kediri. Di Desa Pojok ini Koesno Sosrodihardjo berganti nama menjadi Soekarno . Pergantian nama oleh RM Soemosewoyo ayah angkatnya ini akibat Koesno sering sakit-sakitan.

RM Soemosewoyo adalah kerabat ayah Soekarno , RM Soekemi Sosrodihardjo. Dia tidak memiliki putra dan juga tidak menikah. Menurut keterangan R Koeshartono, kerabat dari RM Soemosewoyo, bersedia mengobati Koesno dengan dua syarat yakni namanya harus diganti dan diambil menjadi anak angkat.

"Syarat itu disetujui oleh RM Soekemi yang kemudian mengganti nama anaknya menjadi Soekarno sekaligus menjadi anak angkat RM Soemosewoyo saat berusia dua tahun," ungkap Koeshartono, pada merdeka.com, disela-sela acara kirab sedekah bumi dalam rangka Tasyakuran Hari Lahir Bung Karno yang ke 113.

Menurut Koeshartono, Soekarno juga sempat tinggal lama di rumah yang memiliki dua kamar berukuran 3X4, yakni kamar ketika Soekarno masih batita dan Soekarno dewasa. Soekarno juga ketika masa perjuangan dan menjabat sebagai presiden sempat menengok RM Soemosewoyo.

Rumah RM Soemosewoyo atau yang lebih terkenal dengan nama Ndalem Pojok ini menempati lahan seluas satu hektar lebih beraksitektur khas rumah joglo. "Kalau aslinya dulu gedek (anyaman bamboo), karena termakan usia akhirnya dirombak. Namun ada beberapa bagian yang masih asli dan kita pertahankan hingga sekarang," tambah Koeshartono.

Sangat disayangkan, foto-foto kenang-kenangan Soekarno sudah tidak ada lagi di rumah yang sangat bersejarah itu. Menurut R Soeharyono (75) cucu keponakan (alm) RM Soemosewoyo, foto-foto diambil oleh militer saat meletus peristiwa G30S PKI.

"Fotonya diambilin sama orangorang Kodim ketika peristiwa G30S PKI, bahkan sebagian ada yang dirusak," kenang R Soeharyono.

Beberapa saksi akhirnya menguatkan tentang keberadaan Soekarno yang pernah tinggal di 'Ndalem Pojok' akhirnya menjadi kata kunci tentang sejarah Soekarno di Ndalem Pojok, selain R.Soeharyono dan beberapa orang lain seperti Supini (81), anak Joyo Sar yang pernah menjadi pesuruh dari keluarga RM Soemosewoyo.

"Kalau Bung Karno datang ke Wates, ayah saya yang diminta untuk membakarkan jagung. Sedangkan makanan kesukaannya pecel lele dan sayur meniran," ungkap Supini.

Beberapa warga lainnya yang pernah menyaksikan Bung Karno datang ke ndalem Wates di antaranya, Suwarsono (83), Suryono (81), Sunarko (80) Sutoyo (82), Misidi (79) serta Suharno (80).

"Biasanya kalau Bung Karno ke Wates kami selalu dikumpulkan untuk menyanyi sorak-sorak sambil tepuk-tepuk tangan. Malahan Bung Karno meminta salah satu dari kami untuk nembang Jawa," kenang R.Soeharyono.

Ikuti kami di instagram @militerysindonesia

Artikel Terkait