Roket Meledak, Astronot Terancam Kelaparan

Astronot NASA saat berada di luar International Space Station (ISS) (Getty Images)
Setelah roket Antares yang membawa sejumlah peralatan penelitian dan bahan makanan gagal diluncurkan karena meledak pada Selasa (28/10), kini para Astronot di Stasiun Ruang Angkasa Internasional (ISS) terancam kelaparan karena kehabisan makanan.

Dikutip dari siaran pers NASA, William Gerstenmaier, Associate Administrator Human Exploration and Operation Directorate, mengatakan bahwa persediaan bahan makanan di ISS semakin menipis.

"Awak stasiun ruang angkasa internasional sedang dalam bahaya kehabisan makanan dan persediaan penting lainnya saat ini," ujar William. "Kami akan terus berupaya dan bergerak maju setelah kami memahami penyebab kecelakaan ini.”

William menjelaskan, Orbital Sciences adalah pihak yang mendapatkan kontrak dari NASA senilai US$ 1,9 miliar untuk mengirimkan pasokan makanan dan persediaan penting lain bagi para Astronot. Namun, kegagalan mengorbitnya Antares menyebabkan kekecewaan besar bagi NASA.

"Orbital telah menunjukan kemampuan luar biasa dalam dua misi pertama awal tahun ini. Peluncuran roket adalah usaha yang sulit dan kita belajar dari setiap keberhasilan dan kegagalan," kata William. 

Ledakan roket Antares yang terekam kamera
Antares diluncurkan menuju ISS dengan memuat kargo seberat 2,268 kilogram untuk para astronot. Sebanyak 616 kilogram di antaranya adalah bahan makanan dan sisanya berupa perlengkapan kebutuhan riset untuk meneliti kandungan asteroid.

Antares meledak enam detik setelah mengudara dan menyebabkan kerusakan besar di fasilitas peluncuran roket di Virginia, Amerika Serikat. Menurut juru bicara NASA, Jay Bolden, kegagalan ini disebabkan adanya beberapa kerusakan pada roket.

Orbital Sciences mengatakan tidak ada korban jiwa dalam kecelakaan ini dan berjanji mengusut tuntas penyebab kecelakaan. "Kami akan mengusut tuntas kecelakaan ini dan melakukan tindakan agar kejadian ini tidak terulang," ujar Frank L. Culbertson Jr., Executive Vice President untuk Orbital Sciences Corp.

Antares sendiri awalnya dijadwalkan meluncur pada hari Senin waktu setempat, namun mundur karena jalur penerbangan yang belum steril. CNN

Ikuti kami di instagram @militerysindonesia

Artikel Terkait