Begini Strategi Menhan Agar TNI Bisa Masuk 10 Besar Kekuatan Dunia

Jendral TNI Moeldoko
Jakarta - Menteri Pertahanan Ryamizard Ryacudu ingin TNI bisa masuk 10 kekuatan militer terbesar di dunia. Ini cara yang sudah dipersiapkan Ryamizard agar keinginannya itu bisa segera tercapai.

"Kita ada target 10 besar, minimal melewati 15 besar. Upaya pertama yang harus dilakukanlah adalah, gantungkanlah cita-citamu setinggi langit. Kalau target jangka pendek gampang saja," ujar Ryamizard usai memberikan pengarahan kepada para Perwira Tinggi di Mabes TNI Cilangkap, Jaktim, Kamis (13/11/2014).

Ryamizard yakin targetnya bisa dicapai karena melihat betapa kuatnya pertahanan yang dimiliki TNI saat unjuk kekuatan pada HUT TNI ke-69 lalu di Surabaya. Padahal menurutnya, alutsista TNI belum dikeluarkan semua dalam acara itu.

"Itu belum semua, tapi sudah membanggakan sekali. Itu sudah udara, laut, dan darat. (Upaya) yang lain caranya adalah bagaimana mengembangkan industri pertahanan dan sekarang sudah berjalan. Kalau kita beli alutsista kita ada perjanjian, kita akan membeli tapi harus ada transfer teknologi. Ada alih teknologi. Yang lain kapal-kapal, panser-panser sudah banyak kita pesan," jelas mantan KSAD itu.

Selain upaya dalam hal fisik yang akan dilakukannya, Ryamizard pun menekankan pentingnya menumbuhkan rasa kebangsaan tiap warga negara untuk menjaga kedaulatan bangsa. Itu disebutnya sebagai upaya non fisik.

"Kita ini bukan negara yang agresi. Kita mempertahankan negara, bangsa ini. Kita ini sangat cinta damai makanya pasukan perdamaian ke Timur Tengah kita banyak kirim terus. Tapi kita lebih cinta kemerdekaan negara dan kedaulatan tidak boleh terusik. Untuk itu kita mempersiapkan untuk perang mempertahankan diri sendiri," jelas Jenderal (Purn) Bintang 4 itu.

Menhan menyatakan pada kebijakan Perang Semesta, seluruh kompenan bangsa ini harus berjuang untuk mempertahankan kedaualatan NKRI. Untuk itu menurut Ryamizard upaya untuk mengubah dan memacu wawasan kebangsaan sangat penting dilakukan.

"Alutsista bisa dibuat, makin banyak uang makin banyak. Kalau ini (rasa kebangsaan) walau banyak uang tapi sulit, tapi ini kita lakukan dan sudah berproses semoga dalam 1-2 tahun ini sudah ada peningkatan masalah rasa kebangsaan ini, sehingga kita dapat mewujudkan perang semesta kita," terang Ryamizard.

"Perang semesta tidak bisa dilakukan dengan alutsista saja, harus semua komponen yang ada ikut mempertahankan bangsa dan negara," pungkasnya.

Sumber : Detik

Ikuti kami di instagram @militerysindonesia

Artikel Terkait