Dua pesawat tempur canggih Australia jenis F/A-18F berhasil menyelesaikan misi pertamanya di wilayah udara Irak, Minggu (5/10/2014) dan kembali ke pangkalan tanpa melepaskan tembakan udara.
Panglima Pertahanan Australia Marsekal (Udara) Mark Binskin menjelaskan, kedua pesawat tersebut dipersenjatai lengkap, namun dalam misi pertamanya itu tidak melepaskan tembakan ke sasaran di darat.
Pernyataan Angkatan Bersenjata Australia menyebutkan, kedua pesawat ini menjalankan misi dukungan udara di wilayah utara Irak.
Misi ini merupakan yang pertama sejak Jumat pekan lalu ketika pemerintah Australia memberikan otorisasi atas serangan udara terhadap sasaran ISIS di Irak.
Sebanyak 200 pasukan khusus Australia juga akan diterjunkan ke lapangan bersama tentara Irak dan Kurdi, menunggu otorisasi dari Pemerintah Irak.
Sementara itu Perancis mengumumkan akan meningkatkan patroli udara di Irak, sedangkan jet-jet tempur Belanda juga sudah memulai aksinya di wilayah tersebut.
Sebuah jet tempur F-16 Belgia semalam dilaporkan menyerang sasaran setelah adanya "serangan teroris terhadap kekuatan keamanan Irak."
Amerika Serikat sejauh ini telah membangun koalisi sejumlah negara untuk bergabung dalam serangan udara terhadap ISIS. Serangan pertama dilakukan sejak Agustus lalu.(ABC/ Australia)