Korea Selatan Akan Beli Dua Sistem Radar Israel


Korea Selatan berencana akuisisi dua sistem radar peringatan dini Israel untuk memperkuat pertahanan udara terhadap Korea Utara meskipun hubungan saat ini terus membaik, seperti dilansir dari laman Reuters.

Keputusan untuk mengadopsi dua sistem radar Green Pine Block C, yang dibangun oleh ELTA Systems, anak perusahaan milik Israel Aerospace Industries (IAI) tersebut dibuat oleh Badan Akuisisi dan Pengadaan Senjata (DAPA) Korea Selatan.

DAPA tidak menyebutkan berapa nilai kedua sistem radar tersebut, tapi seorang pejabat di Kementerian Pertahanan Korea Selatan menyebut bahwa itu sebesar 330 miliar won atau sekitar $ 292 juta, dan mengatakan sistem akan dikerahkan pada awal 2020-an.

“Proyek ini dimaksudkan untuk meningkatkan kemampuan Korea Selatan untuk mendeteksi dan melacak rudal balistik dari jarak jauh dalam tahap awal”, kata DAPA tanpa menyebutkan Korea Utara.

Kementerian Pertahanan Korea Selatan pada bulan Desember lalu mengatakan bahwa mereka akan membeli radar peringatan dini “tambahan” setelah Korea Utara berhasil menguji rudal balistik antar benua (ICBM).

Negara Korea Utara yang tertutup dan Korea Selatan yang kaya serta demokratis secara teknis masih berperang akibat konflik era 1950-1953 mereka berakhir dengan gencatan senjata, namun bukan perjanjian damai.

Korea Utara telah bertahun-tahun mengejar program nuklir yang bertentangan dengan sanksi PBB. Namun kedua Korea berusaha untuk mencairkan hubungan mereka tahun ini, dengan menandatangani perjanjian militer yang komprehensif dipertemuan puncak pada bulan September di Pyongyang untuk meredakan ketegangan militer diperbatasan.

Pemimpin Korea Utara Kim Jong Un dan Presiden AS Donald Trump pun berjanji untuk bekerja menuju denuklirisasi dalam pertemuan puncak bulan Juni mereka di Singapura, tetapi kesepakatan itu tidak spesifik dan negosiasi hanya berjalan sedikit sejak itu.

Fitur Sistem Radar Green Pine ELM-2080:
  • Radar deteksi jarak jauh otonom dan akuisisi TBM
  • Teknologi AESA digital
  • Operasi multi-mode
  • Pelacakan simultan dari puluhan TBM
  • Cakupan yang luas dan fleksibel
  • Diskriminasi antara TBM dan jenis target lainnya
  • Deteksi dan pelacakan satelit
  • Dampak akurat dan titik peluncuran estimasi
  • Interoperabilitas  yang saling melengkapi dengan Sistem Pertahanan Udara
  • Kemampuan merekam dan analisis data
  • Konfigurasi mobile

Ikuti kami di instagram @militerysindonesia

Artikel Terkait